Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tuding China Biang Pandemi Corona, Trump Tolak Perundingan Fase 2

Presiden AS Donald Trump menutup pintu untuk melakukan perundingan perdagangan Fase 2 dengan China dengan mengatakan dia tidak ingin berbicara dengan Beijing tentang perdagangan, karena negara itu tidak mau bertanggung jawab atas penyebaran pandemi Virus Corona.
Presiden Trump dalam jumpa pers task force penanganan virus Corona/ Bloomberg - Yuri Gripas
Presiden Trump dalam jumpa pers task force penanganan virus Corona/ Bloomberg - Yuri Gripas

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden AS Donald Trump menutup pintu untuk melakukan perundingan perdagangan Fase 2 dengan China dengan mengatakan dia tidak ingin berbicara dengan Beijing tentang perdagangan, karena negara itu tidak mau bertanggung jawab atas penyebaran pandemi Virus Corona.

"Saya tidak tertarik saat ini untuk berbicara dengan China," jawab Trump ketika ditanya dalam sebuah wawancara dengan CBS News apakah pembicaraan perdagangan Fase 2 sudah mati.

Dia mengatakan bahwa kedua pihak telah membuat kesepakatan perdagangan yang hebat dari perjanjian Fase 1 yang ditandatangani pada Januari ssperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Rabu (15/7/2020).

"Tapi begitu kesepakatan selesai, tintanya bahkan tidak kering, dan mereka menghantam kita dengan wabah," katanya merujuk pada Virus Corona baru yang pertama kali muncul dari kota Wuhan di China.

Selama berbulan-bulan, Trump menyalahkan China karena mengirim virus corona ke Amerika Serikat. Dia mengatakan bahwa China harus "diminta pertanggungjawaban" karena gagal mengendalikan penyakit itu.

Pandemi tersebut telah memakan korban besar pada ekonomi AS dan membahayakan harapan Trump untuk terpilih kembali pada November.

China berjanji untuk meningkatkan pembelian hasil pertanian AS dan barang-barang manufaktur, energi dan jasa sebesar US$200 miliar selama dua tahun sebagai bagian dari kesepakatan perdagangan Fase 1. Akan tetapi Trump mengatakan pandemi itu telah mengubah pandangannya tentang perjanjian tersebut.

Di Gedung Putih, Trump mengumumkan bahwa dia telah menandatangani undang-undang dan perintah eksekutif untuk meminta pertanggungjawaban China atas undang-undang keamanan nasional "opresif" yang diberlakukan terhadap Hong Kong.

Trump juga mengatakan bahwa dia tidak memiliki rencana untuk berbicara dengan Presiden Cina Xi Jinping.

Bahkan sebelum pandemi virus corona menyebar, beberapa pengamat perdagangan di Washington mengharapkan negosiasi Fase 2 akan membuahkan hasil sebelum pemilihan 2020.

Sementara Fase 1 berfokus terutama pada pembelian barang-barang AS oleh China, meningkatkan akses AS ke pasar jasa keuangan China dan beberapa masalah kekayaan intelektual.

Perjanjian Fase 2 dimaksudkan untuk menangani masalah yang jauh lebih sulit terkait dengan kebijakan transfer teknologi China, spionase industri dan subsidi pemerintah untuk perusahaan milik negara.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper