Bisnis.com, JAKARTA — PT Waskita Toll Road menyebutkan bahwa rencana operasional jalan tol ruas Cimanggis—Cibitung tepatnya pada Seksi 1A harus mundur ke November 2020.
Corporate Secretary PT Waskita Toll Road (WTR) Alex Siwu menjelaskan bahwa pembukaan ruas tol sepanjang 3,2 kilometer tersebut harus mundur karena masalah lahan.
"Rencana operasional Cimanggis—Cibitung Seksi 1A [Cimanggis—Transyogi] sepanjang 3,2 kilometer direncanakan beroperasi tahun ini pada November. Ada kendala dengan pekerjaan lahan," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (14/7/2020).
Kendala pekerjaan lahan ini, menurut Alex, masih dalam tahapan proses penyelesaian oleh perseroan.
Sebelumnya WTR terus berupaya mengejar target beroperasinya ruas tol Cimanggis—Cibitung ini pada semester II/2020.
Ruas tol Cimanggis—Cibitung merupakan salah satu yang ditargetkan bisa diresmikan pada periode Juni—Juli 2020 oleh Kementerian PUPR.
Baca Juga
Berdasarkan catatan Bisnis, ruas tol ini akan memberi konstribusi dengan tersambungnya ruas Cinere—Jagorawi, ruas Jakarta—Bogor—Ciawi, ruas Jakarta—Cikampek, dan ruas Cibitung—Cilincing.
Jalan tol Cibitung—Cilincing dibangun dengan biaya investasi Rp10,80 triliun. Proyek ini dibangun oleh PT Cimanggis Cibitung Tollways. Perusahaan tersebut mendapat pinjaman sebesar Rp7,40 triliun dari sindikasi perbankan untuk membiayai proyek ini.
PT Cimanggis Cibitung Tollways dimiliki oleh PT Waskita Toll Road dan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dengan porsi kepemilikan saham masing-masing 55 persen dan 45 persen.