Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Hariyadi Sukamdani menilai pemerintah mesti mengambil sejumlah langkah guna memperbaiki permintaan pasar, antara lain memaksimalkan penanganan Covid-19 terutama di level tracing dan menyalurkan stimulus tunai kepada masyarakat dan pekerja terdampak Covid-19.
Dalam hal penanganan pandemi, pemerintah dinilai tidak sama sigapnya dengan pemerintah di beberapa negara Asia Tenggara seperti Thailand, Vietnam, dan Malaysia yang berhasil mengisolasi penderita Covid-19.
"Ini dari awal kita salah kaprah. Akhirnya, kita berada di posisi yang sulit untuk mengendalikan situasi untuk saat ini," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (14/7/2020).
Dia menjelaskan bahwa langkah pemerintah melaksanakan testing, tracing, dan treatment (3T) masih perlu dibenahi, terutama di bagian tracing menggunakan aplikasi. Pemerintah, kata Hariyadi, perlu menyosialisasikan penggunaan aplikasi tracing kepada masyarakat.
Satu-satunya aplikasi tracing Covid-19 di Indonesia, yakni PeduliLindungi, belum tersosialisasikan dengan baik. Berdasarkan laman Playstore, aplikasi buatan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tersebut baru diunduh oleh lebih dari 1 juta pengguna internet.
Berikutnya, lanjut Hariyadi, pemerintah harus menyalurkan stimulus tunai kepada masyarakat dan pekerja terdampak Covid-19 untuk memicu kembali daya beli.
"Harus ada stimulus tunai. Enggak bisa hanya menggunakan bansos [bantuan sosial]," ujar Hariyadi.