Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja anak usaha PT Tuban Petrochemical Industries, yakni PT Trans Pacific Petrochemical Indotama diyakini akan makin baik pada masa depan seiring dengan kemampuan produksi yang terus bertambah.
Paling baru, TPPI menerima pengelolaan dan pengoperasian kilang liquefied petroleum gas (LPG) PT Tuban LPG Indonesia (TLI) dari negara.
Direktur Utama TubanPetro Sukriyanto menyampaikan bahwa pabrik TLI mampu memproduksi LPG sebanyak 20 ton per jam. Alhasil dalam sehari mampu memproduksi elpiji sebanyak 480 ton sehingga produksi dalam setahun dapat mencapai 175.200 ton. Kilang TLI ini mendapat pasokan bahan baku dari gas buang hasil proses produksi TPPI yang kemudian diproses menjadi LPG.
“Jika tidak ada pabrik elpiji, maka kapasitas produksi yang saya sebutkan tadi, hanya akan terbuang ke udara. Sementara jika diintegrasikan, dapat diubah menjadi elpiji, hasilnya dapat dijual di dalam negeri sehingga mengurangi impor dan TPPI mendapat sumber pemasukan baru yang dapat mendorong kinerja keuangan menjadi lebih baik,” ujar Sukriyanto dalam siaran pers, Kamis (9/7/2020).
Sukriyanto menambahkan bahwa saat ini TubanPetro sebagai perpanjangan tangan Pertamina berkomitmen untuk melaksanakan penugasan pemerintah untuk melakukan peningkatan kapasitas produksi TPPI melalui revamp platformer dan revamp aromatik yang akan selesai tepat waktu.
Revamp platformer bertujuan meningkatkan kapasitas pengelolaan unit platforming dari 50.000 barel per hari menuju 55.000 barel per hari.
Baca Juga
Adapun, revamp aromatik adalah untuk memproduksi 780.000 ton per tahun paraxylene dari kapasitas saat ini sebesar 600.000 ton. Hal ini dilakukan untuk menaikkan pendapatan perusahaan dan memenuhi kebutuhan domestik paraxylene, serta menurunkan impor.
Pengintegrasian kilang aromatik dengan olefin dan hilirnya di kompleks TPPI akan meningkatkan efisiensi produksi serta daya saing. Hal ini merupakan langkah strategis yang akan dilakukan Pertamina, menyusul masuknya Pertamina sebagai TubanPetro.