Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serapan Stimulus Korporasi Masih Nol, Ini Alasan Pemerintah

Serapan bantuan bagi korporasi di dalam PEN masih nol karena pemerintah hindari moral hazard
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio N. Kacaribu, di dalam Taklimat Media, mengakui bantuan untuk sektor usaha di dalam PEN memang banyak tantangannya, Jumat (3/7/2020)/ JIBI
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio N. Kacaribu, di dalam Taklimat Media, mengakui bantuan untuk sektor usaha di dalam PEN memang banyak tantangannya, Jumat (3/7/2020)/ JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk dukungan korporasi masih nol persen, meski program-program di dalamnya telah ditetapkan lebih dari sebulan lamanya.

Dukungan korporasi tersebut mencapai Rp53,37 triliun dengan program yang mencakup penempatan dana untuk restrukturisasi padat karya sebesar Rp3,42 triliun, penanaman modal negara (PMN) Rp20,50 triliun, talangan investasi modal kerja BUMN Rp29,65 triliun.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio N. Kacaribu mengungkapkan mengakui bantuan untuk sektor usaha memang banyak tantangannya.

"Mengarah ke cash transfer semakin mudah realisasinya, tetapi semakin mengarah ke supply side atau masuk ke program yang menolong sektor usaha itu permasalahannya atau kendalanya itu semakin besar," papar Febrio dalam Taklimat Media BKF, Jumat (3/7/2020).

Febrio mengungkapkan semua pihak yang terkait dengan program ini berhati-hati karena ingin menghindari moral hazard.

Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Kunta Wibawa dukungan bagi korporasi ini baru akan dirilis Juli atau Agustus 2020. Saat ini, pemerintah masih menyiapkan program-programnya.

"Baru mulai bulan Juli ini karena kita menyiapkan regulasinya, menyiapkan sistemnya dan kita diskusi dengan KSSK ini melibatkan BI, OJK dan LPS, termasuk bank-bank itu juga melakukan restrukturisasi usaha mereka," ungkap Kunta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper