Bisnis.com, JAKARTA – Pembangunan hunian pada program sejuta rumah tahun ini ditargetkan bisa mencapai 1,25 juta unit. Namun, akibat pandemi hingga 6 bulan berjalan, baru ada 234.619 unit yang terealisasi.
Berdasarkan data program sejuta rumah sampai 22 Juni 2020, dari total 234.619 unit rumah yang terbangun, 185.349 di antaranya untuk hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Untuk MBR, perinciannya dari kementerian dan lembaga (K/L) membangun 50.863 unit, pemda 17.230 unit, pengembang rumah tapak 114.611 unit, dan tanggung jawan sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) 2.645 unit.
Sementara itu, dari segmen non-MBR sudah terbangun 49.270 unit rumah dengan perincian 45.809 unit rumah tapak dan 3.641 unit rumah susun yang dibangun oleh pengembang.
"Dari total PSR [program sejuta rumah] tahun ini, 79 persen untuk MBR dari target hanya 70 persen, dan 21 persen oleh non-MBR dari target 30 persen," kata Khalawi Abdul Hamid, Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan, kepada Bisnis, Jumat (3/7/2020).
Adapun, pembangunan rumah terbanyak masih didominasi Pulau Jawa. Di provinsi lain seperti Aceh, Riau, dan Nusa Tenggara Barat terbangun lebih dari 10.000 unit rumah untuk tiap-tiap provinsi .
Baca Juga
"Progres program sejuta rumah ini mengalami perlambatan karena pandemi. Harapannya Juli sudah mulai ada perkembangan positif," kata Khalawi.
Dia menambahkan bahwa kementerian juga sudah menyiapkan tim untuk percepatan progres pembangunan PSR.