Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Pengembangan Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia optimistis masyarakat berpenghasilan rendah bisa menyerap 150.000–200.000 rumah hingga akhir tahun ini.
Semangat tersebut muncul seiring dengan adanya pelonggaran pembatasan sosial berskala besar yang sebelumnya diterapkan pemerintah untuk mencegah penyebaran wabah virus corona.
Sekretaris Jenderal DPP Apersi Daniel Djumali mengatakan bahwa proyeksinya pada kuartal III sampai dengan kuartal IV/2020, penyerapan rumah subsidi oleh masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) bisa lebih cepat apabila ada solusi percepatan dan relaksasi.
“Relaksasi yang paling mungkin dari ketentuan penggunaan SiKasep dan SiKumbang, aturan Kementerian PUPR mengenai jalan yang wajib terbangun 100 persen dan diwajibkannya terpasang kWh listrik, dan kemudahan pengajuan kredit pemilikan rumah oleh bank penyalur,” katanya kepada Bisnis, Senin (29/6/2020).
Daniel juga optimistis pasar akan segera membaik jika perekonomian sudah secara umum bergulir. Terutama setelah adanya kabar pemberian stimulus dari Kementerian Keuangan senilai Rp30 triliun kepada perbankan yang diharapkan bisa meningkatkan daya beli masyarakat.
Adapun, akibat terdampak pandemi Covid-19 ini, kebanyakan kegiatan pemasaran oleh pengembang juga sudah digencarkan secara daring dan menjadi pilihan bagi konsumen kebanyakan meskipun mereka sudah boleh kembali melakukan site visit.
Baca Juga
“Kalau mau kunjungan, misalnya, setelah pilih unit, kami juga sudah memperhatikan prosedur dan protokol kesehatan, untuk jaga jarak, pakai masker, pengukuran suhu tubuh, cuci tangan, dan penggunaan hand sanitizer,” jelasnya.