Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukan Hanya ke Vietnam, Panasonic Ternyata Relokasi Pabrik ke Indonesia Juga!

Relokasi tersebut akan dilakukan pada Oktober 2020 dengan pemilihan lokasi di bogor, Jawa Barat. Pabrik Panasonic tersebut juga akan memproduksi kulkas.
/foto reuters
/foto reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Tidak hanya Vietnam, Panasonic Corp. ternyata juga berencana memindahkan fasilitas produksi barang elektronik, kulkas dan mesin cuci, yang berbasis di Thailand ke Indonesia.

Stafsus Kepala BKPM Rizal Calvary Marimbo mengatakan relokasi tersebut akan dilakukan pada Oktober 2020 dengan pemilihan lokasi di bogor, Jawa Barat. Pabrik Panasonic tersebut juga akan memproduksi kulkas.

Selain pabrik Panasonic di Thailand, ada salah satu pabrik lain di Malaysia yang akan melakukan relokasi produksi ke Indonesia.

"Relokasi pabrik dari Thailand tidak hanya ke Vietnam tetapi juga ke Indonesia, saya baru jumpa dengan Panasonic Manufacture, mereka relokasi untuk kebutuhan Hongkong dan Jepang," katanya kepada Bisnis, Senin (29/6/2020).

Menurutnya, hal ini menunjukkan pasar Indonesia tidak kalah menarik dibandingkan Vietnam. Soal berapa nilai investasi, BKPM masih belum bisa memastikan nilainya.

"Kita mungkin dalam waktu dekat akan berkunjung dan akan liat proses pembangunan, dan menunjukkan bahwa kita makin kompetitif," katanya.

Adapun, Thailand merupakan negara pertama yang menjadi basis produksi Panasonic di kawasan Asia Pasific. Pabrikan Jepang tersebut mendirikan pabrik pertama di Thailand pada 1961.

Di Indonesia, sejarah Panasonic dimulai dengan hadirnya merek Radio Tjawang pada 1954, dan merek National pada 1970, dan sejak 2004 berubah menjadi Panasonic. Di Indonesia, Panasonic memproduksi berbagai macam produk elektronik, seperti televisi, lemari es, mesin cuci, audio, kipas angin, pompa air dan lain sebagainya.

Tahun lalu, PT Panasonic Manufacturing Indonesia memperluas kapasitas produksi produk pengatur suhu (air conditioner/AC), sebagai hasil dari relokasi pabrik Panasonic di Malaysia. Ekspansi ini diproyeksikan mampu menekan impor AC 10 juta unit dalam kurun waktu 20 tahun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper