Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi AS Bisa Mulai Pulih, Hati-Hati Risiko Lonjakan Kasus Covid-19

Presiden Federal Reserve Bank wilayah Kansas City Esther George mengatakan ekonomi AS kemungkinan akan mulai pulih pada kuartal III/2020. Namun, prospeknya menghadapi risiko dari lonjakan kasus Covid-19.
Gedung bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Senin (13/8/2018). Bloomberg/Andrew Harrer
Gedung bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Senin (13/8/2018). Bloomberg/Andrew Harrer

Bisnis.com, JAKARTA – Lonjakan kasus baru infeksi virus corona (Covid-19) dipandang menjadi salah satu risiko bagi outlook perekonomian Amerika Serikat.

Presiden Federal Reserve Bank wilayah Kansas City Esther George mengatakan ekonomi AS kemungkinan akan mulai pulih pada kuartal III/2020. Namun, prospeknya menghadapi risiko dari lonjakan kasus Covid-19.

“Indikator-indikator diperkirakan akan membaik pada kuartal ketiga bahkan ketika tingkat aktivitas tetap tertekan,” ujar George pada Kamis (25/6/2020) dalam pernyataan yang dipersiapkan untuk konferensi video dengan Economic Club of Kansas City.

“Secara keseluruhan, mungkin perlu beberapa saat sebelum situasi menjadi lebih tenang dan kita mengetahui apakah akomodasi lebih lanjut diperlukan atau tidak,” tambahnya, seperti dilansir dari Bloomberg, Jumat (26/6/2020).  

Meningkatnya laju infeksi, seperti terlihat di sejumlah negara bagian termasuk Florida, Texas dan California, adalah salah satu risiko utama yang disebutkan oleh mantan regulator perbankan ini.

George juga memperingatkan ada risiko bahwa kebijakan fiskal, sementara mendukung pertumbuhan sejauh ini, bisa menjadi negatif. Selain itu, pemerintah negara bagian dan lokal mungkin akan terpaksa untuk melakukan pengurangan karena resesi.

Perbaikan dalam kondisi keuangan akan lebih lanjut mendukung rebound dalam kegiatan ekonomi yang ditopang oleh dukungan fiskal dan relaksasi pembatasan lebih lanjut.

“Namun, ada sejumlah risiko yang dapat menahan pemulihan,” kata George.

“Lonjakan infeksi dan berlanjutnya social distancing, baik yang bersifat wajib atau sukarela, kemungkinan akan menjadi risiko terus-menerus, setidaknya sampai sebuah vaksin telah dikembangkan atau pilihan pengobatan cukup meningkat,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper