Bisnis.com, JAKARTA - Industri pelayaran dinilai sudah memiliki tanda-tanda kenaikan volume angkutan barang, dari sisi kenaikan lalu lintas angkutan pada Juni 2020. Pengusaha diminta tetap optimistis akan adanya pertumbuhan hingga akhir tahun.
Pakar kemaritiman ITS Raja Oloan Saut Gurning mengatakan gejala kenaikan volume kargo sudah mulai terlihat. Misalnya kenaikan trafik kapal dalam satu bulan terakhir awal Mei hingga minggu kedua Juni ada kenaikan trafik kapal kurang dari 5 persen di lima pelabuhan utama.
"Namun hal itu tidak sebanding dengan volume barang. Volume barang bervariasi penurunannya mulai dari 3-15 persen. Walau ada juga yang menaik tetapi tidak konstan. Mungkin karena aksi peningkatan inventori," jelasnya kepada Bisnis.com, Kamis (25/6/2020).
Dia menilai sudah ada tanda-tanda pulihnya operasi pelayaran dari perubahan rasio portstay dari level 50-60 persen sebelumnya dan ada tren peningkatan baik outbound dan inbound kapal.
Namun, terangnya, memang persebaran peningkatannya sangat heterogen bergantung lokasi dan kargo yang diangkut. Kenaikan ini terutama untuk kontainer dan general cargo.
Adapun, kargo curah kering cenderung stabil bahkan menaik. Sedangkan tanker relatif berubah menjadi bisnis penyimpanan (storage service) ketimbang bisnis angkutan (transport service).
Baca Juga
"Termasuk ada kencederungan perubahan angkutan penyeberangan dari orientasi penumpang ke barang. Dua perubahan [shifting] itu yang dalam pengamatan kami yang terjadi secara domestik," paparnya.
Dia mengatakan saat ini perbaikan sektor maritim sangat bergantung pada kecepatan perusahaan pelayaran melakukan adaptasi menggunakan teknologi minim sentuhan.
Adapun, berdasarkan data BPS, volume angkutan laut domestik pada kuartal 1/2020 meningkat 3,23 persen dibandingkan dengan 2019, tetapi secara bulan ke bulan pada April terjadi penurunan volume 2,31 persen, dari 25,49 juta ton pada Maret 2020 menjadi 24,91 juta ton.