Bisnis.com, JAKARTA – Meskipun dilanda wabah Virus Corona, Batam dinilai menjadi salah satu lokasi yang masih aman untuk investasi properti, terutama untuk hunian mewah.
Ketua DPD Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) Kepulauan Riau Ruslan Weng mengatakan bahwa meskipun sempat mengalami penurunan mulai Februari 2020 karena pandemi corona, minat beli hunian mewah di Batam tetap tinggi.
“Proyek sejumlah pengembang yang berada di lokasi golf saja bisa tetap terjual habis. Ini karena di Batam selain bisa menyerap konsumen lokal, tapi juga konsumen dari Singapura dan Malaysia,” katanya kepada Bisnis, Rabu (24/6/2020).
Menariknya, salah satu alasan orang tertarik untuk beli hunian di Batam selain lokasinya yang strategis dan dekat dengan Singapura, adalah karena kulinernya yang lengkap.
“Saya juga kaget karena ada konsumen yang bilang beli hunian di Batam yang bagus, untuk masa pensiun karena di sana kulinernya lengkap. Di Batam itu kan umumnya pendatang, jadi makanan dari mana saja ada. Belum lagi ke mana-mana dekat, ini banyak jadi pilihan untuk hunian pensiunan,” jelasnya.
Kedekatan dengan Singapura juga menjadi faktor utama yang membuat masyarakat yang ekonominya menengah ke atas berminat ingin tinggal di Batam. Hal ini karena fasilitas kesehatan di Singapura lebih lengkap, ketika mereka ada yang tidak bisa diselesaikan di dalam negeri bisa hanya menempuh setengah jam sampai untuk sampai ke Singapura.
Adapun, biaya hidup yang jauh lebih murah dibandingkan dengan tinggal di Singapura juga menjadi faktor penentu.
“Para konsumen itu cenderung inginnya tinggal di Singapura, tapi biaya hidup selisihnya dengan Batam jauh. Dengan hadirnya hunian mewah di Batam bisa membawa orang menengah ke atas, bisa pensiun di Batam,” ungkapnya.
Saat ini, hunian mewah di Batam pun masih dibanderol dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan di kota besar lain seperti Jakarta. Di Batam, hunian dua lantai dengan luasan 115 meter persegi hingga 218 meter persegi masih dihargai mulai dari Rp1,9 miliar.
Selain dijadikan hunian masa pensiun, pembeli hunian juga bisa mendapatkan keuntungan dengan menyewakan huniannya kepada para ekspatriat atau wisatawan dengan kisaran harga Rp5 juta–Rp10 juta per bulan, tergantung pada fasilitas yang disediakan.
Ruslan juga menyebutkan bahwa saat ini banyak pemilik hunian di Batam yang bekerja sama dengan AirBnb atau operator akomodasi lainnya dan menyewakan rumahnya secara harian dengan harga sekitar Rp1 juta per malam.
“Tinggal dikasih full furnish sederhana, ditambah gas, atau snack, itu sudah sangat lumayan omzetnya per bulan,” tambah Ruslan.