Bisnis.com, JAKARTA - Meski sudah mengalami berbagai fase krisis selama perjalanan karirnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui serangan Covid-19 ini sangat berat.
Dia mengungkapkan beberapa rekan-rekan dan pegawai Kementerian Keuangan melihat ketahanan dirinya cukup kuat melihat panjangnya jam kerja di masa Covid-19.
"Saya sudah mengalami asam garam kehidupan. Saya sudah mengalami beberapa kondisi ekonomi krisis," ujarnya dalam Townhall Meeting, Jumat (18/6/2020).
Namun, dia harus mengakui kondisi yang dihadapi saat ini menyita jam istirahatnya hingga waktu untuk dirinya mengosongkan pikiran. Mantan pejabat Bank Dunia ini lantas berbagi tentang kegiatan apa saja yang dilakukan untuk melepas lelah dan me-reset pikirannya.
"Kadang-kadang saya mendengarkan lagu, saya kadang-kadang mendengarkan orang ngaji. Kadang-kadang saya nyanyi, terus teriak-teriak sendiri," paparnya. Menurutnya, semua orang memiliki caranya sendiri-sendiri untuk menyalurkan perasaan Anda.
Dia juga mengakui dirinya tidak bisa menikmati waktu santai atau sekedar menarik napas panjang dan tidur dengan nyenyak. Selama 24 jam, dia harus siap siaga dan menguras pikirannya untuk menjaga ekonomi Indonesia selamat dari krisis.
Baca Juga
Di hari libur, Sri Mulyani menuturkan dirinya masih bekerja. Di tengah tekanan tersebut, dia menuturkan dirinya terkadang harus meminta kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan untuk tidak diganggu pada hari Sabtu.
"Saya hanya ingin duduk, kosongkan pikiran dan berdiam."
Selain beristirahat, Sri Mulyani menyampaikan dirinya ingin bertemu dengan cucu-cucunya. Pola Work from Home (WFH), menurutnya, menyita hampir seluruh waktunya.
"Work From Home 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Enggak ada bedanya home sama office," ungkap wanita yang akrab dipanggil Ani tersebut.