Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) berusaha mengurai antrean penumpang yang mengular di sejumlah stasiun setelah dimulainya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi di DKI Jakarta dengan pola pengaturan tiga zona.
Direktur Teknis KCI Saridal mengatakan sesuai dengan aturan menjaga jarak, maka secara teknis perlu dilakukannya pembatasan jumlah penumpang masuk dan di depan gerbang masuk KRL sebanyak 120 penumpang.
Dia menjelaskan pengaturan antrean yang diberlakukan bagi penumpang pada awal masuk gate atau yang disebut zona tiga sebanyak 120 penumpang. Selanjutnya diatur lagi penumpang yang masuk di zona 2 sebanyak 120 penumpang dan dilanjutkan masuk zona 1 atau peron stasiun sebanyak 120 penumpang.
"Penanganan penumpang dimasukkan 120 orang dari zona 3 ke 2. Dari zona2 ke zona 1 kita hitung ulang dan masuk ke gerbong penumpang. Setelah gerbong ditutup maka zona 2 dibuka masuk ke zona 1. Setelah zona 2 kosong dimasukkan dari zona 3 ke 2," jelasnya, Senin (8/6/2020).
Menurutnya jumlah penumpang pada pagi ini memang naik drastis setelah 14 sektor sudah dibuka kembali. Hal tersebut memicu banyaknya jumlah pekerja yang mulai masuk kantor.
Adapun dari penanganan hari ini, dia menjelaskan membludaknya penumpang dari pukul 04.00 baru mulai terurai sampai pukul 09.00.
Baca Juga
"Baru penumpang terurai baik di Bogor, Bojong Gede, Citayam, dan lain-lain. Padahal biasanya pukul 07.00 sudah bisa normal," imbuhnya.
Antrean penumpang KRL di Stasiun Bogor, nampak mengular hingga di area parkir stasiun. Kondisi tersebut nampak dari sejumlah cuitan warganet kepada pihak KRL.
"Kiriman teman: suasana di parkiran stasiun Bogor. Antreannya panjang sekali ya. Berapa lama waktu untuk masuk ke dalam gerbong ya,” cuit @reskiamboro melalui akun twiter pribadinya, pada Senin (8/6/2020) pagi.
Cuitan itu lantas ditanggapi oleh sesama calon penumpang yang mengaku menunggu hingga satu jam untuk dapat masuk ke dalam gerbong.
“Saya pukul 5:09 antre di Stasiun Bogor, masuk KRL pukul 6:22. Parah pak,” cuit @sanichi_agus.
