Bisnis.com, SURABAYA — Asosiasi Proyek Konstruksi Indonesia memperkirakan tren kinerja proyek konstruksi pada semester kedua tahun ini di Jawa Timur maupun secara nasional bisa meningkat 3,5 persen.
Ketua Asosiasi Proyek Konstruksi Indonesia (Aprok) Aslakhul Umam mengatakan bahwa peningkatan kinerja konstruksi tampaknya juga akan meningkat tipis 1,3 persen pada kuartal III/2020 sejalan dengan rencana pemerintah yang akan menerapkan kenormalan baru.
"Memang pada semester I/2020 terjadi penurunan drastis akibat pandemi Covid-19. Akhirnya, 100 proyek komersial kami di Jatim terpaksa dihentikan sementara," katanya kepada Bisnis, Minggu (7/6/2020).
Dia mengatakan bahwa penghentian proyek komersial seperti kantor, hotel, ritel, dan proyek gedung tinggi lainnya ini mengakibatkan kerugian hingga 25 persen dari total rencana anggaran biaya, serta pengusaha terpaksa merumahkan karyawannya mencapai 100— 200 orang.
"Selama semester I/2020, kami masih bisa mengandalkan konstruksi untuk segmen perumahan/residensial karena memang kebutuhan hunian masih terus ada walau tidak masif," katanya.
Sementara itu, untuk proyek pemerintah di Jatim bagi pengusaha juga masih stagnan alias beberapa proyek strategis ditunda dan diperkirakan mulai dikejar tahun depan, salah satunya proyek infrastruktur jalan lingkar selatan dari Magetan—Banyuwangi.
Baca Juga
Selama ini, dari total anggota Aprok yang mengerjakan proyek pemerintah juga hanya sekitar 30 persen, sisanya lebih banyak menggarap proyek swasta.
"Namun, beberapa pengusaha kontrusksi masih ada yang menyuplai bahan baku seperti pasir, aspal, dan besi, termasuk ada bantuan penurunan suku bunga modal kerja konstruksi," katanya.
Selain itu, kata Aslakhul, beberapa proyek pemerintah yang masih bisa diandalkan pengusaha adalah pembangunan ruang fasilitas kesehatan seperti rumah sakit darurat dan berbagai ruang untuk kebutuhan medis dalam penanganan pasien Covid-19.