1. Jelang New Normal, Garuda Indonesia Andalkan Bisnis Charter & Kargo
PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) menerapkan strategi untuk tetap berada dalam fase survival atau bertahan dengan tetap mengembangkan lini bisnis kargo dan sewa pesawat menghadapi masa new normal atau kenormalan baru.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan dampak corona telah membuat perseroan mengandangkan hampir 70 persen pesawatnya.
Baca berita selengkapnya di sini.
2. Kenormalan Baru, Investor Mulai Bidik Startup Lokal
Memasuki era kenormalan baru (new normal), sejumlah perusahaan modal ventura mulai aktif melirik investasi baru di perusahaan rintisan (startup) di Tanah Air. Pundi-pundi investasi diperkirakan mengalir ke beberapa sektor, yakni agrikultura, logistik, dan kesehatan.
Investment Associate Ideosource Venture Eldo Wana Kusuma mengatakan setidaknya ada sekitar 150 perusahaan modal ventura yang berminat menanamkan modal ke perusahaan-perusahaan rintisan di Indonesia dengan total nilai investasi US$4-5 miliar.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Bantu UKM, Bank Sentral China Umumkan Rencana Stimulus US$56 Miliar
Bank sentral China mengumumkan kebijakan baru untuk meningkatkan pasokan pinjaman kepada ekonomi riil.
Dalam pernyataan pada Senin (1/6/2020), People’s Bank of China (PBOC) mengatakan akan secara sementara membeli kredit yang dibuat untuk usaha kecil dan menengah dari beberapa bank lokal.
Baca berita selengkapnya di sini.
4. Fitch Turunkan Peringkat Waskita Karya (WSKT)
Lembaga pemeringkat Fitch Rating menurunkan peringkat PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dan surat utangnya lantaran proyeksi profil keuangan yang diekspektasikan melemah pada 2020.
Lembaga pemeringkat internasional itu menurunkan peringkat Waskita Karya dari A(idn) menjadi BBB+ dengan outlook negatif. Fitch juga menurunkan peringkat program surat utang senior perseroan dari A-(idn) menjadi BBB(idn).
Baca berita selengkapnya di sini.
5. Gara-Gara Covid-19, Rencana Inalum Akuisisi Vale Indonesia (INCO) Tertunda
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum menunda rencana akuisisi saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) seiring dampak penyebaran virus corona (Covid-19) yang yang mempengaruhi kinerja perusahaan.
Pekan lalu, Vale Indonesia, bersama Vale Limited, Sumitomo Metal Mining Co., Ltd, dan Inalum menyepakati perpanjangan tenggat waktu penandatanganan kesepakatan definitif untuk transaksi tersebut hingga akhir Juni 2020. Dengan demikian, rencana ini mundur dari target sebelumnya pada akhir Mei 2020.
Baca berita selengkapnya di sini.