Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Disiapkan untuk Relokasi Industri Milik AS, Ini Prospek Kawasan Industri Brebes

Pengembang Kawasan Industri Brebes (KIB) sejauh ini mengaku siap berkompetisi dengan Vietnam dalam menampung relokasi industri milik Amerika Serikat dari China.
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kedua kanan) di sela-sela menghadiri KTT G20, di Osaka, Jepang, Jumat (28/6/2019)./Istimewa
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kedua kanan) di sela-sela menghadiri KTT G20, di Osaka, Jepang, Jumat (28/6/2019)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan merelokasi kepentingan industrinya dari China ke Indonesia. Salah satu kawasan yang disiapkan pemerintah untuk relokasi tersebut adalah Kawasan Industri Brebes (KIB).

Pengembang Kawasan Industri Brebes (KIB) sejauh ini mengaku siap berkompetisi dengan Vietnam dalam menampung relokasi industri milik Amerika Serikat dari China.

Rahmadi Nugroho, Direktur Utama PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), perusahaan yang ditunjuk pemerintah mengelola KIB bahkan mengklaim kawasan industri Brebes memilki banyak keunggulan.

Lantas bagaimana prospek & daya tarik KIB? Apakah KIB bisa berkompetisi dengan kawasan industri lainnya dalam menarik investasi? Berikut penjelasan Dirut KIW Rahmadi Nugrohon kepada Bisnis.

Pertama, konsep Kawasan Industri Brebes didesain sebagai Kawasan Industri modern, eco-friendly, dan memiliki daya saing yang unggul dibidang kawasan industri.

Kedua, saat ini banyak persyaratan yang harus dan akan disiapkan menuju ke sana dengan catatan pekerjaan besar ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh KIW.

Apalagi ini penugasan sesuai Perpres 79/2019 dalam rangka percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Kendal-Semarang-Salatiga-Demak-Grobogan, Kawasan Purworejo-Wonosobo-Magelang-Temanggung dan Kawasan Brebes-Tegal-Pemalang. Jadi seemua stakeholders harus terlibat.

Ketiga, syarat yang dimaksud meliputi penyediaan lahan industri yang siap pakai lengkap dengan infrastruktur yang dibutuhkan; harga lahan industri yang kompetitif.

Investor di KIB nantinya berhak atas Hak Guna Bangunan di atas hak pengelolaan atau HPL dengan konsep sertikat lahan yang disebut Land Use Rights Certificate (LURC).

Dengan sertifikat tersebut ada beberapa keuntungan bagi para investor di antaranya perusahaan bisa menggunakan lahan dengan tenor mencapai 50 tahun; status tanah yang jelas dan bisa langsung digunakan untuk berinvestasi; dan aman untuk berinvestasi.

Keempat, KIB saat ini sedang finalisasi masterplan, penyusunan feasible study (FS); dan penyiapan dokumen pengadaan tanah untuk pengajuan penlok tahap awal ke Gubernur Jawa Tengah.

Karena lahan yang dibutuhkan cukup luas hampir 4.000 hektare, pembebasan lahan akan dilakukan secara bertahap. Kelima, skema pembiayaannya sesuai Pepres 79/2019 bisa dimungkinkan melalui APBN, APBD, BUMN/BUMD, dan sumber-sumber lain yang sesuai dengan ketentuan,.

Keenam, pengembangan KIB tetap berdasarkan kebutuhan investor global dan lokal dengan tetap berdasar pada resources lokal dan kearifan lokal. Namun demikian KIB memang disiapkan untuk mampu bersaing dengan kwasan industri dari negara negara Asia khususnya Asia Tenggara.

Ketujuh, pengelola berupaya menciptakan kawasan industri dengan harga yang murah dan kompetitif serta menjadi pilot model baru bisnis kawasan industri. Terkait dengan pembiayaannya, KIW sudah mengajukan tambahan dana ke pemerintah pusat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper