Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Amankan Stok Pangan di Papua, Merauke Percepat Tanam Padi

Produksi beras Kabupaten Merauke menjadi sumber pasokan beras ke wilayah sekitarnya dengan seperti Jayapura, Timika dan Merauke, Mapi, Boven Digul dan Asmat.
Petani di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan, sedang memanen padi. istimewa
Petani di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan, sedang memanen padi. istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Kabupaten Merauke, wilayah paling ujung timur Indonesia yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini melakukan percepatan tanam padi di beberapa wilayah guna mengamankan stok dan produksi pangan nasional, terutama di daerah Papua. 

Bupati Merauke Fredirikus Gebze menjelaskan sasaran luas tanam di Kabupaten Merauke untuk musim tanam pertama atau rendeng pada periode 2019/2020 sebesar 36.155 hektare (ha) dan terealisasi seluas 33.948 ha.

Dia menjelaskan belum tercapainya sasaran luas tanam itu disebabkan pengaruh iklim di mana curah hujan normal baru terjadi pada awal Februari. Selain itu, terdapat pula kendala organisme pengganggu tanaman (OPT) yaitu serangan hama tikus dan burung yang menjadi penyebab tidak tercapainya sasaran luas tanam tersebut.

"Untuk itu saya instruksikan ke jajaran Dinas Pertanian agar mendorong petani bisa segera tanam supaya kekurangan luas tanam dapat direalisasikan pada musim tanam gadu 2020," ujarnya seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (20/5/2020).

Adapun target luas tanam musim gadu 2020 seluas 25.341 Ha. Menurutnya strategi pencapaian luas tanam bisa ditingkatkan dengan memaksimalkan percepatan tanam dengan memanfaatkan air.

Produksi beras Kabupaten Merauke tercatat menjadi sumber pasokan beras ke wilayah sekitarnya dengan seperti Jayapura, Timika dan empat kabupaten pemekaran yaitu Merauke, Mapi, Boven Digul dan Asmat. Kendati demikian, produksi ini menghadapi kendala dalam penanganan pasca panen.

“Harapan kami tindak lanjut pada momen yang lalu, guna mendukung peningkatan kualitas produksi di Kabupaten Merauke, kami membutuhkan alat pascapanen. Kami ingin mengajukan bantuan alat combine harvester sebesar 60 unit supaya petani bisa kerja lebih mudah," ungkap Fredirikus.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi menjelaskan gerakan percepatan tanam ini merupakan suatu yang tidak bisa ditawar.

Dia menyatakan Badan Pangan Dunia (FAO) telah memperingatkan ancaman krisis panjang akibat musim kemarau yg diprediksi akan terjadi pada puncak Agustus 2020.

Kementan sendiri menargetkan luas tambah tanam padi periode April – September 2020 seluas 5,62 juta ha yang dapat menghasilkan beras sebanyak 15,05 juta ton.

"Untuk itu, pertanaman padi bulan Mei sampai dengan September 2020 harus dioptimalkan agar target luas tambah tanam itu tercapai. Gerakan tanam serentak ini pasti bisa mewujudkan hal tersebut. Jika skema ini berjalan dengan baik, stok beras kita pastikan aman hingga akhir tahun 2020," tegas Suwandi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper