Bisnis.com, JAKARTA - Ketidakpastian ekonomi akibat virus corona jenis baru atau Covid-19 nyatanya tidak membuat sejumlah pengembang properti menahan ekspansi.
CEO Indonesia Property Watch Advisory Group Ali Tranghanda mengatakan bahwa di saat kondisi sekarang ini, sejumlah pengembang tetap melakukan ekspansi dalam hal penambahan cadangan lahan atau landbank.
"Melakukan ekspansi semua tergantung dari cara pandang dan strategi perusahaan pengembang. Namun, beberapa pengembang melakukan ekspansi landbank [di saat kondisi seperti ini]," katanya pada Bisnis.com, Rabu (20/5/2020).
Ali mengatakan bahwa sejumlah pengembang besar pasti sudah berpikir realistis terhadap keberlangsungan usahanya karena turut terpukul akibat virus corona.
Hanya saja, kata Ali, ekspansi akusisi lahan baru tersebut setidaknya sudah diperhitungkan secara matang terlebih terhadap arus kas yang sebelumnya pasti terganggu.
"Tentunya mereka sudah memperhitungkan cashflow. Meskipun sedikit terganggu namun untuk jangka panjang pasti ada pertimbangan tersendiri," ujarnya.
Baca Juga
Salah satu pengembang besar yang berencana tetap akan melakukan ekspansi belanja lahan baru adalah PT Summarecon Agung Tbk.
Meskipun saat ini masih memiliki ribuan hektare cadangan lahan, perusahaan dengan kode saham SMRA itu memastikan bakal belanja lahan dalam beberapa waktu ke depan.
"Rencana penambahan lahan tahun ini tidak besar, hanya untuk lokasi pengembangan existing," ujar Sekretaris Perusahaan Summarecon Agung Jemmy Kusnadi kepada Bisnis.com.
Dalam laporan keuangan 2019, total lahan yang belum dikembangkan SMRA tercatat 2.032 hektare senilai Rp6,53 triliun dan tersebar di beberapa proyek yang sudah ada.
Sementara itu, pengembang lain yang telah eksekusi tambahan cadangan lahan adalah PT Metropolitan Land Tbk. yang mengakuisisi lahan baru di bawah 20 hektare di lokasi proyek yang tengah dikembangkan yaitu Kertajati (Majalengka) dan Cibitung (Bekasi).
Meskipun demikian, Direktur Metland Olivia Surodjo mengatakan bahwa ke depan pihaknya belum akan terlalu ekpansif belanja lahan baru lagi mengingat masih belum pulihnya kondisi ekonomi akibat Covid-19.