Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Corona, Pengembang Tetap Ekspansi Cadangan Lahan

Ekspansi akusisi lahan baru tersebut setidaknya sudah diperhitungkan secara matang.
Sejumlah delegasi mencoba alat Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) di Pavilion Indonesia pada pertemuan IMF World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali. Pameran tersebut menampilkan pencapaian Indonesia mulai dari ekonomi, industri, infrastruktur hingga pariswisata./Antara-Zabur Karuru.
Sejumlah delegasi mencoba alat Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) di Pavilion Indonesia pada pertemuan IMF World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali. Pameran tersebut menampilkan pencapaian Indonesia mulai dari ekonomi, industri, infrastruktur hingga pariswisata./Antara-Zabur Karuru.

Bisnis.com, JAKARTA - Ketidakpastian ekonomi akibat virus corona jenis baru atau Covid-19 nyatanya tidak membuat sejumlah pengembang properti menahan ekspansi.

CEO Indonesia Property Watch Advisory Group Ali Tranghanda mengatakan bahwa di saat kondisi sekarang ini, sejumlah pengembang tetap melakukan ekspansi dalam hal penambahan cadangan lahan atau landbank.

"Melakukan ekspansi semua tergantung dari cara pandang dan strategi perusahaan pengembang. Namun, beberapa pengembang melakukan ekspansi landbank [di saat kondisi seperti ini]," katanya pada Bisnis.com, Rabu (20/5/2020).

Ali mengatakan bahwa sejumlah pengembang besar pasti sudah berpikir realistis terhadap keberlangsungan usahanya karena turut terpukul akibat virus corona.

Hanya saja, kata Ali, ekspansi akusisi lahan baru tersebut setidaknya sudah diperhitungkan secara matang terlebih terhadap arus kas yang sebelumnya pasti terganggu.

"Tentunya mereka sudah memperhitungkan cashflow. Meskipun sedikit terganggu namun untuk jangka panjang pasti ada pertimbangan tersendiri," ujarnya.

Salah satu pengembang besar yang berencana tetap akan melakukan ekspansi belanja lahan baru adalah PT Summarecon Agung Tbk. 

Meskipun saat ini masih memiliki ribuan hektare cadangan lahan, perusahaan dengan kode saham SMRA itu memastikan bakal belanja lahan dalam beberapa waktu ke depan.

"Rencana penambahan lahan tahun ini tidak besar, hanya untuk lokasi pengembangan existing," ujar Sekretaris Perusahaan Summarecon Agung Jemmy Kusnadi kepada Bisnis.com.

Dalam laporan keuangan 2019, total lahan yang belum dikembangkan SMRA tercatat 2.032 hektare senilai Rp6,53 triliun dan tersebar di beberapa proyek yang sudah ada.

Sementara itu, pengembang lain yang telah eksekusi tambahan cadangan lahan adalah PT Metropolitan Land Tbk. yang mengakuisisi lahan baru di bawah 20 hektare di lokasi proyek yang tengah dikembangkan yaitu Kertajati (Majalengka) dan Cibitung (Bekasi).

Meskipun demikian, Direktur Metland Olivia Surodjo mengatakan bahwa ke depan pihaknya belum akan terlalu ekpansif belanja lahan baru lagi mengingat masih belum pulihnya kondisi ekonomi akibat Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ilham Budhiman

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper