Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia berhasil meraup potensi transaksi sebesar US$650.000 atau sekitar Rp9,6 miliar dari ekspor rempah-rempah ke Taiwan melalui program business matching virtual.
Adapun kegiatan ini difasilitasi oleh Kementerian Perdagangan dan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei (KDEI Taipei). Salah satu kegiatan itu dilakukan dalam gelaran Exhibiton Center Taipei, pada Selasa (24/3/2020) lalu.
Agenda business matching virtual itu melibatkan tujuh perusahaan eksportir Indonesia yaitu CV Lima Rempah, CV Rasdi & Co, PT Berkah Lada, PT Billiton Rempah Indonesia, PT Latransa, Global Anugrah Kuasa, dan Star Laboratories.
"Pandemi Covid-19 memaksa kita semakin lebih kreatif. Business matching tidak harus bertatap muka secara langsung, tapi juga bisa secara daring. Kegiatan yang diinisiasi KDEI Taipei ini akan terus diintensifkan, bahkan sudah direncanakan dalam tahun ini akan dilakukan empat kali business matching. Hal ini adalah terobosan yang kreatif dan efisien, karena memanfaatkan teknologi digital dan yang terpenting adalah bermanfaat bagi UKM dan masyarakat,” ujar Menteri Perdagangan Agus Suparmanto seperti dikutip dari siaran persnya, Selasa (19/5/2020)
Plt. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan mengatakn business matching secara daring tersebut salah satu strategi Indonesia mengoptimalkan potensi ekspor.
“Namun demikian masih terdapat potensi transaksi yang lebih besar lagi dari produk-produk lain seperti kayu manis, kunyit, dan beberapa produk lainnya yang akan ditindaklanjuti oleh peserta business matching pada pertemuan teknis berikutnya," ungkap Kasan.
Baca Juga
Sementara itu, Kepala KDEI Taipei Didi Sumedi menjelaskan eksistensi rempah-rempah Indonesia dan produk-produk lain di Taiwan perlu dipertahankan dengan mengintensifkan kegiatan-kegiatan sejenis.
Beberapa kegiatan business matching secara daring akan dilakukan lagi dalam beberapa bulan ke depan dengan Taiwan. KDEI Taipei pada 2020 merencanakan empat kali kegiatan business matching dan dalam waktu dekat, yakni pada 9 Juli 2020.
“Pada kegiatan business matching ke-2 ini, komoditas yang akan dipromosikan yaitu produk makanan. Usulan produk ini merupakan masukan dari Kadin Taiwan (Taiwan Chamber of Commerce/ROCCOC)," kata Didi.
Menurut data Bea Cukai Taiwan, pada 2019, Indonesia merupakan pemasok utama rempah-rempah ke Taiwan dengan nilai sebesar US$7,10 juta dan pangsa sebesar 24,42 persen dari total impor rempah-rempah Taiwan.
Nilai ini meningkat 20,33 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$5,87 juta. Rempah-rempah Indonesia bersaing ketat dengan produk dari Tiongkok, Vietnam, Malaysia, dan India.
Untuk tahun 2020, tren positif ekspor rempah-rempah Indonesia ke Taiwan masih berlanjut. Berdasarkan data Bea Cukai Taiwan pada bulan Januari—Maret 2020, Taiwan mengimpor rempah- rempah dari Indonesia dengan nilai sebesar US$1,58 juta atau naik sebesar 25,57 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebumnya.