Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MTI Usul Proyek Perkeretaapian yang Perlu Diprioritaskan

MTI berharap pemerintah dapat menentukan prioritas realokasi anggaran pada proyek perkeretaapian yang bertujuan pada optimasi peningkatan KA perkotaan di luar Jabodetabek.
Kereta Api Prameks melintas di perlintasan kereta api Purwosari, Solo, Senin (20/4/2020). BISNIS.COM
Kereta Api Prameks melintas di perlintasan kereta api Purwosari, Solo, Senin (20/4/2020). BISNIS.COM

Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengharapkan pemerintah dapat menentukan prioritas realokasi anggaran pada proyek perkeretaapian yang bertujuan pada optimasi peningkatan KA perkotaan di luar Jabodetabek maupun jalur dwiganda Jabodetabek.

Ketua Bidang Perkeretaapian MTI Aditya Dwi Laksana mengatakan untuk proyek-proyek yang dampaknya terhadap pergerakan perekonomian dan mobilitas wilayah tidaklah terlalu besar dapat dikategorikan sebagai proyek yang tidak mendesak.

Selain itu, juga bisa menjadi prioritas untuk disesuaikan dengan ketersediaan anggaran. Contohnya, seperti proyek jalur ganda Bogor-Sukabumi ataupun seperti pembangunan KA Bandara misalnya KA Bandara Adisumarmo.

Proyek KA Bandara Adi Sumarmo walaupun sudah terbangun dan beroperasi dapat dikategorikan sebagai proyek yang tidak mendesak dan dapat tidak menjadi prioritas untuk disesuaikan dengan ketersediaan anggaran.

"Selain itu, proyek pembangunan jalur KA di luar Jawa dapat menjadi prioritas sepanjang memberikan tingkat kemanfaatan untuk meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat dan angkutan logistik," jelasnya, Senin (18/5/2020).

Menurutnya, karena kemenhub harus melakukan pemangkasan anggaran, mau tidak mau banyak proyek perkeretaapian yang perlu direlokasi anggarannya. Hal itu karena sebagian proyek KA yang memang progres pengerjaannya mengalami penyerapan anggaran yang tidak terlalu tinggi dan juga masih berada pada tahapan desain.

Selain itu, proyek KA yang didanai oleh Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) merupakan yang paling banyak dipangkas, karena porsi pembangunan infrastruktur perkeretaapian tersebut memang terbesar dibandingkan dengan infrastruktur perhubungan lainnya.

Menurutnya, jika mengacu pada alokasi pembangunan infrastruktur perhubungan yang didanai dengan SBSN pada 2019, setidaknya 12 dari 15 proyek perhubungan merupakan sektor perkeretaapian, atau senilai Rp7,3 triliun dari total Rp8 triliun.

Dia mencermati sejauh ini realisasi dari 15 proyek KA yang dibiayai oleh SBSN pada 2019, beberapa proyek sudah terealisasi dengan kemajuan yang cukup baik seperti pembangunan fasilitas perkeretaapian Manggarai-Jatinegara, pembangunan jalur ganda Kroya-Kutoarjo dan pembangunan jalur ganda Madiun-Kedungbanteng.

Namun, lanjutnya, memang ada pula yang masih sangat minim proses pembangunannya seperti Elektrifikasi jalur KA lintas Jogja-Solo, pembangunan fasilitas perkeretaapian untuk Bekasi-Cikarang, dan juga Pembangunan jalur ganda Bogor-Sukabumi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper