Bisnis.com, JAKARTA - Pusat Pengelola Dana Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mencatat total dana penyaluran kredit pemilikan rumah fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (KPR FLPP) mencapai Rp4,85 triliun.
Direktur Utama Pusat Pengelola Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Arief Sabaruddin mengatakan bahwa nilai tersebut disalurkan untuk 48.837 unit rumah atau setara 48 persen debitur telah terlayani dari target. Adapun, total alokasi KPR FLPP tahun ini mencapai Rp11 triliun.
Arief menjelaskan bahwa untuk tahun ini kuota fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) mencapai 102.500 unit. Adapun posisi hari ini total calon debitur yang mengajukan sebesar 177.660 dan tidak lolos subsidi checking berjumlah 28.635.
"Dengan demikian yang lolos semuanya ada 149.025 calon debitur. Adapun sekitar 46.525 calon debitur yang tidak akan terlayani oleh FLPP di tahun 2020," katanya pada Bisnis, Minggu (17/5/2020).
Arief menjelaskan bahwa posisi hari ini sudah ada 39.238 debitur yang melakukan akad kredit dengan bank dan tinggal menunggu proses pencairan dana dari PPDPP. Sementara itu ada sekitar 16.737 calon debitur yang dananya dapat disalurkan untuk bulan-bulan ke depan.
Dia juga mengatakan bahwa calon debitur yang tak terlayani KPR FLPP maka dapat mengajukan atau mengakses subsidi lain melalui program stimulus Rp1,5 triliun yang digelontorkan pemerintah sebagai dampak virus corona jenis baru atau Covid-19.
Baca Juga
"46.525 calon debitur FLPP yang tidak terlayani oleh program FLPP dapat mengakses SSB [subsidi selisih bunga]," ujarnya.