Bisnis.com, JAKARTA - Jelang Lebaran, volume peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok mengalami penurunan sebesar 9 persen -10 persen untuk laju logistik domestik, sedangkan untuk internasional turun sebesar 5 persen.
Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Logistik, Multimoda dan Keselamatan Perhubungan Cris Kuntadi menjelaskan penurunan aktivitas disebabkan oleh permintaan dan aktivitas produksi pabrik-pabrik, tetapi dia mengklaim penurunan ini cenderung normal dan terjadi setiap tahunnya.
“Diharapkan pada Juni sudah kembali normal ya,” ujarnya, Sabtu (16/5/2020).
Saat ini berdasarkan data sampai 15 Mei 2020 menunjukkan aktivitas logistik angkutan laut setelah penerapan Surat Edaran No. 08 Tahun 2020 untuk jumlah kapal bongkar muat yang masuk ke pelabuhan adalah sebanyak 1.313 kapal sementara jumlah bongkar muat sebanyak 2.865.313 ton.
Laju logistik kapal di Pelabuhan Tanjung Priok selama pandemi Covid-19 secara umum cenderung baik, bahkan sempat mengalami kenaikan pengiriman peti kemas sebanyak 170.000 TEUs pada April 2020.
Selama masa pandemi Covid-19, menurutnya, angkutan logistik harus bisa menjadi penyelamat baik dari segi ekonomi maupun pemenuhan kebutuhan masyarakat.
"Untuk itu peninjauan angkutan logistik melalui laut atau pelabuhan harus dilakukan karena Pelabuhan Tanjung Priok juga membawa keperluan masyarakat baik barang domestik maupun internasional secara aman dan selamat," ujarnya.