Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mitra Punya Kesepakatan Lain, Bukit Asam : Gasifikasi Tetap Sesuai Rencana

Pasca-kesepakatan Air Products dengan Bakrie Capital, berhembus kabar adanya pembatalan proyek gasifikasi yang dilakukan oleh emiten PTBA.
Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) Arviyan Arifin memberikan keterangan saat paparan kinerja di Jakarta, Rabu (4/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) Arviyan Arifin memberikan keterangan saat paparan kinerja di Jakarta, Rabu (4/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memastikan kesepakatan kerja sama antara Air Products dengan PT Bakrie Capital Indonesia dalam proyek gasifikasi di Kalimantan Timur, tidak mengganggu rencana yang diusung perseroan untuk melakukan penghiliran batu bara.

Sebelumnya, Air Products juga telah bekerja sama dengan PTBA. Pasca-kesepakatan Air Products dengan Bakrie Capital, berhembus kabar adanya pembatalan proyek gasifikasi yang dilakukan oleh emiten PTBA.

Menanggapi hal itu, Direktur Utama MIND ID, Orias Petrus Moedak menuturkan terkait rencana gasifikasi batu bara merupakan kewenangan dari PTBA untuk menjelaskan.

"Kami mendukung gasifikasi selama proses menguntungkan," ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (15/5/2020).

Menurutnya, proyek gasifikasi memberikan dampak yang positif dan bagian dari rencana perusahaan PTBA bukan hanya penjualan batu bara tetapi juga pengembangan perusahaan.

"Proyek gasifikasi memberikan dampak positif. Untuk lebih lanjut tanya ke PTBA," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Arviyan Arifin mengatakan proyek gasifikasi batu bara tetap berjalan sesuai rencana meski ada kesepakatan antara Air Products bersama PT Bakrie Capital Indonesia.

"Jadi tetap sesuai rencana, enggak mengganggu," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (15/5/2020).

Secara keseluruhan, rencana proyek gasifikasi batu bara masih sesuai dengan jadwal yang direncanakan meski di tengah Pandemi Virus Corona (Covid-19).

"Tak ada dampak timeline yang berarti, masih on schedule, saat ini masih dalam proses pra konstruksi pematangan lahan dan sebagainya," katanya.

Adapun pembangunan gasifikasi ini akan dilakukan di kawasan Bukit Asam Coal Based Special Economic Zone (BACBSEZ) Tanjung Enim, Sumatra Selatan. Gasifikasi ini akan mengkonversi batubara muda menjadi syngas untuk kemudian diproses menjadi Dimethyl Ether (DME).

Proyek penghiliran batu bara ini direncanakan memproduksi 1,4 juta ton DME, 300.000 ton Methanol, dan 250.000 ton Methanol Ethylene Glycol (MEG). DME hasil penghiliran ini bahkan dapat digunakan sebagai bahan baku LPG, sehingga dapat mengurangi impor gas untuk LPG.

Sebagai upaya pengembangan usaha hilirisasi/pengolahan batu bara, PTBA bersama dengan para mitra strategis telah menandatangani dokumen-dokumen perjanjian kerja sama pada tahun lalu.

Kemudian, pada 2020 dilanjutkan dengan tahap rancangan engineering lebih detil untuk persiapan pembangunan pabrik Coal to Chemicals setelah seluruh persyaratan prakonstruksi sudah dipenuhi.

"Pabrik ini ditargetkan mulai berproduksi komersial pada 2025 dengan konsumsi batu bara sekitar 6 juta ton per tahun selama minimal 20 tahun," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper