Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan membeberkan keuntungan kereta api barang dalam bisnis logistik kendati ada beberapa hal yang masih harus dibenahi.
Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Logistik, Multimoda, dan Keselamatan Perhubungan Cris Kuntadi mengatakan angkutan logistik menggunakan kereta memiliki banyak potensi untuk terus ditingkatkan. Mulai dari sarana dan prasarana, hingga tarif yang dinilai lebih murah.
"Dari segi tarif angkutan logistik menggunakan kereta jauh lebih murah dibandingkan dengan truk, yaitu hanya Rp1.500,-/kg dengan batas minimal pengiriman seberat 5 kg," kata Cris dalam dalam siaran pers, Kamis (14/5/2020).
Menurutnya, agar kereta semakin digemari sebagai moda logistik permasalahan yang harus dibenahi salah satunya adalah pengiriman barang kereta yang saat ini masih sebatas station to station. Jika ingin membenahi multimoda pada angkutan barang memang harus dipecahkan hambatan tersebut.
Adanya peningkatan pada pengiriman bahan pangan dan holtikultura selama masa pandemi ini menjadi masukan bagi PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) selaku operator dengan menyediakan fasilitas baru yaitu pendingin agar barang-barang tersebut tetap awet dan segar sampai ke tempat tujuan.
Menurutnya, KAI dapat menyiasati pemanfaatan sarana dan prasarana yang bila terjadi extraordinary event atau kejadian luar biasa. Contoh, saat sarana yang ada tidak bisa mengangkut penumpang maka bisa dialihfungsikan menjadi angkutan barang.
Baca Juga
Pada masa pandemi Covid-19 banyak kegiatan yang berhubungan dengan transportasi tertunda atau bahkan terhenti. Namun, pemerintah mampu menjaga angkutan logistik tetap berjalan.