Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan terus meningkatkan kereta api sebagai moda transportasi alternatif kegiatan logistik selama masa pandemi Covid-19.
Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Logistik, Multimoda, dan Keselamatan Perhubungan Cris Kuntadi mengatakan pada masa pandemi Covid-19 banyak kegiatan yang berhubungan dengan transportasi tertunda atau bahkan terhenti. Namun, pemerintah mampu menjaga angkutan logistik tetap berjalan.
"Salah satu pilihan untuk mengakomodasi barang dengan jumlah besar adalah kereta. Moda kereta dinilai tidak sensitif waktu sehingga waktu pengiriman barang lebih dapat diprediksi terlebih dalam masa pandemi ini," kata Cris dalam siaran pers, Kamis (14/5/2020).
Dia menuturkan saat ini pemerintah semakin gencar mendorong kereta untuk dapat menjadi alternatif utama pengalihan beban pengangkutan barang dari truk terlebih selama masa pandemi banyak pelarangan truk melintas di beberapa ruas jalan.
Pihaknya yang melakukan peninjauan ke Stasiun Jakarta Gudang, Stasiun Sungai Lagoa dan Stasiun JICT Pasoso, menuturkan jumlah peti kemas yang diangkut menggunakan kereta turun 15 persen selama masa pandemi. Hal ini lebih disebabkan terjadinya penuruan pada bisnis ekspor/impor.
Sebaliknya, ada peningkatan 16 persen pada Maret 2020 untuk angkutan retail atau barang. Ini disebabkan bertambahnya transaksi e-commerce dan pelayanan angkutan pangan.
Baca Juga
Cris melihat angkutan logistik menggunakan kereta memiliki banyak potensi untuk terus ditingkatkan ke depannya. Mulai dari sarana dan prasarana, hingga tarif yang dinilai lebih murah.