Bisnis.com, JAKARTA – China meningkatkan pembelian kedelai dari Amerika Serikat untuk memenuhi janjinya berdasarkan kesepakatan perdagangan.
Dilansir dari Bloomberg, pembeli yang dikelola pemerintah telah membeli lebih dari 20 kargo atau lebih dari 1 juta metrik ton kacang kedelai AS dalam dua pekan terakhir, menurut sumber yang tidak ingin disebutkan namanya.
Kementerian Perdagangan China mengatakan negosiator perdagangan dari kedua negara berbicara melalui telepon pekan lalu dan berjanji untuk menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi implementasi kesepakatan perdagangan bilateral dan bekerja sama dalam bidang ekonomi dan kesehatan masyarakat.
Presiden Donald Trump kemudian mengatakan bahwa dia berjuang dengan Beijing untuk mempertahankan kesepakatan yang goyah akibat pandemi virus corona.
Dalam tanda lain goyahnya perjanjian perdagangan fase-satu, Global Times, sebuah publikasi partai komunis, melaporkan bahwa China mungkin mempertimbangkan membatalkan perjanjian tersebut setelah AS mengkritik penanganan terhadap virus corona, sehingga memicu kemarahan pelaku perdagangan.
Publikasi tersebut juga melayangkan saran untuk menegosiasikan kesepakatan baru yang lebih berpihak terhadap China.
China berjanji untuk membeli komoditas pertanian AS senilai US$36,5 miliar, tetapi pandemi virus corona telah menunda laju pembelian tersebut.
Meskipun China telah membeli sejumlah komoditas mulai dari sorgum, gandum, hingga jagung dan babi, penjualan kedelai yang merepresentasikan kesepakatan perdagangan kini mulai meningkat.
Sebagian besar pembelian dalam dua minggu terakhir adalah untuk pemuatan di pelabuhan di Teluk Meksiko. Sebagian komoditas diambil dari pasokan musim panen saat ini, sedangkan sisanya akan dikirim di musim gugur ketika panen AS baru dimulai.
Archer-Daniels-Midland Co. mengatakan bulan bahwa pembelian dari China telah mendongkrak kinerja. Perusahaan yang berbasis di Chicago ini memperkirakan China akan membeli 30 juta hingga 35 juta ton kedelai AS tahun ini, menurut Chief Financial Officer Ray Young.