Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serikat Pekerja Kritik Ketidaksiapan Program Kartu Prakerja

Adanya kendala dalam pembukaan pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang keempat, mendapatkan kritik keras dari kalangan serikat pekerja.
Buruh dari berbagai serikat pekerja melakukan aksi memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) di kawasan Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta, Rabu (1/5/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Buruh dari berbagai serikat pekerja melakukan aksi memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) di kawasan Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta, Rabu (1/5/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com. JAKARTA – Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) menyayangkan masih belum siapnya pelaksanaan program Kartu Prakerja, terutama terkait kepastian waktu pembukaan gelombang pendaftaran.

Sekretaris Jendeal OPSI Timboel Siregar mengatakan pemerintah atau pelaksanan Kartu Prakerja, harus memiliki kepastian jadwal dan waktu pelaksanaan pendaftaran program tersebut tiap gelombangnya.

“Pemerintah harus memastikan waktu pelaksanaan gelombang demi gelombang sehingga pelaksanaan kartu Prakerja tidak terkendala. Bila Pemerintah belum pasti untuk gelombang keempat, karena masalah pencairan dana di gelombang sebelumnya dan masalah sumber daya IT, saya kira Pemerintah sangat tidak professional,” kata Timboel kepada Bisnis, Senin (12/5/2020)

Menurutnya ketika Pemerintah merilis pelaksanaan Kartu Prakerja dan mengalokasikan Rp20 triliun untuk 5,6 juta peserta, telah menjadi pertanda bahwa pemerintah sudah merencanakan seluruh proses mulai dari pengumuman, pendaftaran hingga pelaksanaan dengan kesiapan IT dan dana pendukungnya. Terlebih pemerintah telah memiliki payung hukumnya yakni Perpres 36/2020 tentang Pengembangan Kompetensi Kerja melalui Program Kartu Prakerja,

“Tentunya ketidaksiapan Pemerintah ini sangat disesali, dan ini akan mendukung ketidakpastian korban PHK dan pekerja yang dirumahkan serta pekerja informal yang terdampak Covid-19 untuk mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah. Sementara mereka sangat membutuhkannya,” ujarnya.

Menurutnya, saat ini jumlah pendaftar kartu Prakerja sudah mencapai lebih dari 8 juta orang dan korban PHK dan yang dirumahkan tanpa upah terus meningkat.

Para korban tersebut, lanjutnya, mengharapkan program Kartu Prakerja dapat membantu kehidupannya. Namun, menurutnya, dengan ketidaksiapan ini membuat kondisi para korban PHK menjadi lebih sulit dan mendorong berpotensinya tingkat kriminalitas meningkat.

“Saya berharap Pemerintah segera memproses pelaksanaan program Kartu Prakerja ini dan mendorong rekrutmen peserta lebih banyak per gelombangnya. Kementerian Keuangan mensegerakan pencairan dana Kartu Prakerja ini. Kenapa untuk program sembako dan PKH bisa cepat merealisasikannya tetapi untuk kartu prakerja terhambat?” lanjutnya

Adapun, pembukaan pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang keempat masih belum memiliki titik terang lantaran masih ada sejumlah kendala pada beberapa gelombang sebelumnya.

Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Panji Winanteya Ruky menuturkan hal ini dikarenakan pihak  manajemen pelaksana program Kartu Prakerja masih dalam proses menyelesaikan pencairan dana pelatihan untuk peserta yang sudah tersaring dalam gelombang pertama hingga ketiga.

Di sisi lain, Panji mengatakan hambatan lain kenapa gelombang keempat kartu prakerja juga dikarenakan adanya keterbatasan sumber daya di bidang teknologi dan informasi (TI), apabila jumlah peserta terus bertambah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper