Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi virus Corona atau Covid-19 telah memukul perekonomian nasional. Namun, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih menjadi salah satu yang terbaik di Asia.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam sebuah wawancara yang disiarkan di saluan youtube RRI Net Official pada Minggu (10/5/2020).
Luhut mengatakan, seluruh negara, termasuk Indonesia, merasakan efek negatif dari penyebaran virus Corona ini dari berbagai sisi. Dampak tersebut juga dirasakan pada sektor ekonomi.
Namun, Luhut menyatakan pertumbuhan perekonomian Indonesia pada kuartal I/2020 adalah yang tertinggi ketiga di Asia. Hal tersebut menurutnya masih lebih baik jika dibandingkan negara-negara Asia lainnya.
"Dari berbagai sumber-sumber institusi ekonomi dunia, Indonesia masih dikategorikan di tiga ekonomi Asia yang masih tumbuh, yaitu Indonesia 0,5 persen, India di kisaran 1 persen dan China pada rentang 2 persen. Sebenarnya kita masih dalam posisi yang cukup baik," kata Luhut tanpa menyebutkan lembaga-lembaga yang dimaksud.
Meskipun masih mengalami pertumbuhan ekonomi positif dan menjadi saah satu yang terbaik di Asia, Luhut meminta pihak-pihak terkait untuk tidak terlena dengan kondisi ini. Menurutnya, dampak virus Corona perlu dikaji dan diselesaikan dengan tuntas agar tidak menimbulkan dampak lebih buruk terhadap perekonomian Indonesia.
Baca Juga
“Saya harap pada kuartal II/2020 tidak merosot sampai dibawah 0 persen, mungkin bisa di kisaran 1 persen hingga 2 persen,” katanya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ekonomi Indonesia pada kuartal I/ 2020 tumbuh melambat sebesar 2,97 persen (year on year). Kepala BPS Suhariyanto mengatakan secara kuartalan atau dibandingkan dengan kuartal IV/2019, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat minus 2,41 persen.
"Pergerakan PDB qtq triwulan I/2020 dialami negara-negara lain yang perlambatan yang cukup dalam. Triwulan I/2019 masih tumbuh 5,07 persen, sekarang pertumbuhan 2,97 persen," ujarnya, Selasa (5/52020).
Perlambatan pertumbuhan ekonomi tidak hanya dialami oleh Indonesia. Menurut Suhariyanto, sejumlah negara mengalami kontraksi ekonomi akibat menerapkan kebijakan lockdown guna membendung penyebaran virus corona.