Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sejumlah Masalah Bayangi Penyaluran Sembako Jabodetabek

Menteri Sosial Juliari Batubara mengemukakan bahwa kendala pertama terletak pada pengadaan paket sembako oleh para vendor atau pemasok mitra Kemensos.
Pekerja mengemas paket bantuan sosial (bansos) di Gudang Food Station Cipinang, Jakarta, Rabu (22/4/2020). Pemerintah menyalurkan paket bansos masing-masing sebesar Rp600 ribu per bulan selama tiga bulan sebagai upaya untuk mencegah warga tidak mudik dan meningkatkan daya beli selama pandemi COVID-19 kepada warga yang membutuhkan di wilayah Jabodetabek./ANTARA FOTO-M Risyal Hidayat
Pekerja mengemas paket bantuan sosial (bansos) di Gudang Food Station Cipinang, Jakarta, Rabu (22/4/2020). Pemerintah menyalurkan paket bansos masing-masing sebesar Rp600 ribu per bulan selama tiga bulan sebagai upaya untuk mencegah warga tidak mudik dan meningkatkan daya beli selama pandemi COVID-19 kepada warga yang membutuhkan di wilayah Jabodetabek./ANTARA FOTO-M Risyal Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah kendala masih mengiringi realisasi penyaluran bantuan sosial (bansos) sembako untuk masyarakat terdampak pandemi virus corona atau Covid-19 di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, yakni Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Kondisi ini setidaknya terjadi pada penyaluran tahap I yang dimulai pada April lalu.

Dalam paparannya di rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI pada Rabu (6/5/2020), Menteri Sosial Juliari Batubara mengemukakan bahwa kendala pertama terletak pada pengadaan paket sembako oleh para vendor atau pemasok mitra Kemensos.

Dengan jumlah vendor yang terbatas, Juliari mengakui bahwa pengadaan paket sembako untuk 1,3 keluarga penerima manfaat di DKI Jakarta dalam waktu singkat bukanlah perkara mudah.

Hal ini diperumit pula dengan sistem pembayaran bagi para vendor. Juliari mengatakan pembayaran cenderung diberikan pada akhir pengerjaan proyek. Padahal, kemampuan keuangan vendor tidaklah sama.

Pengadaan pun harus terkendala kemampuan produksi penyedia produk sembako. Jualiari mengatakan bahwa banyak  produsen yang mengurangi kemampuan produksi efek tekanan Covid-19 sehingga pengiriman produk ke vendor sempat terganggu.

"Pada saat pandemi COVID-19 ini banyak produsen makanan yang sudah mengurangi tingkat produksi sehingga ada pabrik yang sebagian besar pekerjanya sudah mudik atau dirumahkan," kata Juliari.

 

Di tengah situasi ini dan datangnya Ramadan, pihaknya pun tidak bisa memaksa para vendor untuk memperkerjakan buruh secara penuh seperti kondisi normal. Sebagaimana diketahui, proses pengadaan paket sembako sendiri cenderung bersifat labour intensive dan dikerjakan secara manual.

"Kami tidak bisa memaksa karena tidak etis juga meminta bekerja normal saat puasa. Kami datangi satu per satu gudang dan memang kecepatannya tidak seperti kondisi normal," lanjutnya.

Berangkat dari berbagai kendala ini, pihaknya pun memutuskan untuk mengurangi jenis produk sembako dalam paket.

Bansos sembako khusus wilayah Jabodetabek sendiri terdiri atas sejumlah produk seperti mie instan, beras, minyak goreng, kornet dan sarden kaleng, serta susu dengan nilai Rp300.000 untuk setiap keluarga. Bantuan diberikan dalam dua tahap pada setiap bulan selama periode April-Juni 2020 sehingga bernilai Rp600.000 bagi penerima.

Bantuan sembako khusus selama tiga bulan ini sendiri menargetkan 1,3 juta keluarga penerima untuk wilayah DKI Jakarta dan 600.000 keluarga di wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Dalam tahap pertama penyaluran, Kementerian Sosial mencatat total realisasi penyaluran di DKI Jakarta telah mencapai 955.312 keluarga, sementara 300.000 keluarga sisanya menunggu penyerahan data dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Sementara untuk wilayah Bodetabek, realisasi penyaluran mulai dilakukan pada 5 Mei lalu dengan penerima sebanyak 505.621 keluarga. Untuk 94.000 target penerima yang belum terdata, Kemensos menyatakan masih terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper