Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) buka suara soal tiga orang pengguna kereta rel listrik (KRL) Jakarta-Bogor yang positif virus corona dalam tes swab PCR yang diselenggarakan PT Kereta Commuter Indonesia bersama Pemprov Jawa Barat.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan Kemenhub terus memastikan pelaksanaan protokol kesehatan di berbagai moda transportasi termasuk di KRL. Apalagi penularan Covid-19 bisa terjadi di mana saja.
Terkait hal ini, Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan Permenub 18/2020 yang telah mengatur operasional moda transportasi di masa pandemi, khususnya pula di daerah yang telah menjalankan PSBB.
"Seluruh upaya tersebut dilakukan agar tidak terjadi penularan dari orang-orang yang mungkin carrier Covid-19 tanpa gejala. Perlu dipahami bahwa penularan Covid-19 bisa terjadi di mana saja, tidak hanya di di KRL," katanya, Selasa (5/5/2020).
Menurutnya, Permenhub No. 18/2020 secara tegas telah menyatakan bahwa penumpang wajib menggunakan masker. Selain itu, petugas mengecek suhu tubuh penumpang.
Pada 10 stasiun juga telah dipasang thermal scanner yang mampu mendeteksi suhu tubuh ratusan pengguna dalam waktu bersamaan. Selain itu, telah disediakan wastafel tambahan yang dipasang pada lokasi-lokasi yang sering dilalui pengguna KRL agar dapat digunakan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum maupun sesudah naik KRL.
Baca Juga
Selain di stasiun, di dalam gerbong KRL pun disediakan hand sanitizer. Semua ketentuan ini telah dilaksanakan dengan baik oleh KCI sebagai operator KRL.
"Adapun untuk kepadatan penumpang juga telah dikendalikan, dengan seoptimal mungkin menerapkan jaga jarak antarpenumpang. Caranya, seluruh kereta telah dilengkapi dengan marka pada bangku dan tempat duduk untuk mengaur posisi pengguna," katanya.