Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDB Kuartal I/2020 Hanya 2,97 Persen, Ekonom : Full Year Bisa Kontraksi

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal memperkirakan pertumbuhan ekonomi di tahun ini akan berada pada kisaran -2 persen hingga 2 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan kondisi terkini perekonomian Indonesia dalam sebuah teleconference, Jumat (17/4)/Kementerian Keuangan (Screenshoot)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan kondisi terkini perekonomian Indonesia dalam sebuah teleconference, Jumat (17/4)/Kementerian Keuangan (Screenshoot)

Bisnis.com, JAKARTA - Angka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sebesar 2,97 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal I/2020 yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) jauh dari prediksi awal.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal memperkirakan pertumbuhan ekonomi di tahun ini akan berada pada kisaran -2 persen hingga 2 persen.

Namun, menurutnya jika capaian pada kuartal I/2020 sudah tercatat rendah, maka tidak menutup kemungkinan ekonomi Indonesia akan mengalami kontraksi tahun ini.

"Prediksi full year antara -2 persen sampai 2 persen, tapi kalau di kuartal I/2020 sudah serendah itu, kemungkinan full year lebih mengarah ke kontraksi," katanya kepada Bisnis.com, Selasa (5/5/2020).

Faisal memproyeksikan, pada kuartal II/2020 ekonomi Indonesia akan melambat lebih dalam, di kisaran -7,5 persen hingga -1,9 persen.

Oleh karena itu, Faisal menilai pemerintah harus fokus pada penanggulangan wabah, karena semakin cepat wabah teratasi, semakin cepat pemulihan ekonomi terjadi.

Di samping itu, untuk mengantisipasi ekonomi semakin melambat, menurutnya pemerintah harus memperbanyak stimulus ekonomi untuk menjaga daya beli masyarakat dan juga membantu pelaku usaha agar dapat bertahan selama masa wabah.

Faisal menambahkan, pengadaan barang dan jasa pemerintah juga perlu diarahkan untuk membeli produk-produk dalam negeri sehingga membantu pelaku usaha mulai dari industri hingga pertanian.

Adapun, Kepala BPS Suhariyanto mengatakan capaian pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2020 tersebut merupakan pertumbuhan yang terendah sejak kuartal 1/2001.

"Pertumbuhan ekonomi 2,97 persen ini jauh dari perkiraan, tapi tidak bisa dibandingkan karena situasi sekarang berbeda," katanya, Selasa (5/5/2020).

Suhariyanto mengatakan banyak upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, namun hal ini tidak belum bisa diprediksi karena ketidakpastian akibat wabah Covid-19.

Dia juga menyampaikan, kondisi perlambatan ini tidak hanya dialami oleh Indonesia. Sejumlah negara juga mengalami kontraksi ekonomi akibat menerapkan kebijakan lockdown atau pembatasan sosial untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper