Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stagnan, Tingkat Pengangguran Terbuka 4,99 Persen Februari 2020

Kepala Badan Pusat Statistik Kecuk Suhariyanto menyatakan
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto memberikan penjelasan di sela-sela sosialisasi Satu Data Indonesia Menuju Revolusi Industri 4.0 di Jakarta, Senin (26/11/2018). Bisnis/Dedi Gunawan
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto memberikan penjelasan di sela-sela sosialisasi Satu Data Indonesia Menuju Revolusi Industri 4.0 di Jakarta, Senin (26/11/2018). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik menyatakan Tingkat Pengangguran Terbuka  (TPT) mengalami penurunan pada Februari 2020.

Kepala Badan Pusat Statistik Kecuk Suhariyanto menyatakan TPT tercatat flat atau tidak banyak berubah dari Februari 2019.

BPS mencatat pada Februari, TPT turun menjadi 4,99 persen dibandingkan dengan tahun lalu yang sebesa 5,01 persen.

"Meski flat, ada beberapa provinsi dengan destinasi wisata tingkat penganggurannya naik," katanya, Selasa (5/5/2020).

Menurut pendidikan, tingkat pengangguran terbuka terendah sebesar 2,64 persen pada penduduk pendidikan SD ke bawah, sementara TPT tertinggi sebesar 8,49 persen pada jenjang pendidikan SMA.

BPS juga menyatakan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga mengalami peningkatan pada Februari 2020.

Adapun terkait Penduduk Usia Kerja, BPS menyatakan penduduk usia kerja pada Februari 2020 menjadi 199,4 juta atau naik 2,92 juta. Dari sisi angkatan kerja, tercatat sebanyak 139,91 juta orang angkatan kerja, sementara yang bekerja sebanyak 131,03 juta. Adapun untuk penduduk usia kerja yang mennganggur sebanyak 6,88 juta. Sementara itu, yang tercatat bukan angkatan kerja sebanyak 61,47 juta orang.

Dari sisi pekerja penuh, tercatat sebanyak 91,59 juta orang atau tumbuh 1,09 juta orang. Untuk pekerja paruh waktu sebanyak 31,10 juta orang atau tumbuh 1,77 juta orang. Selain itu untuk setengah penganggur sebanyak 8,34 juta orang atau turun 1,19 juta orang.

Suhariyanto menambahkan pencacahan sakernas dilakukan pada februari 2020. Menurutnya, perlu ditekankan pencatatan dilakukan sebelum pemerintah mengumumkan kasus virus corona.

"BPS hanya mengumpulkan data februari agustus. Situasi agak berbeda dengan situasi sekarang yang sudah banyak PHK," katanyaDia menjelaskan, fenomena yang memengaruhi ketenagakerjaan adalah pergeseran musim hujan dan panen raya. Selain itu, pada Februari ada panen tapi tidak terlalu tinggi dan naik di Maret dan puncak pada April. ini berpengaruh ke tenaga kerja di pertanian.

"Jumlah iklan lowongan kerja mulai turun drastis pada maret dan april 2020. Ketika pemerintah mengumumkan prakerja ada peningkatan pencarian di April," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper