Bisnis.com, JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal mengungkapkan perlu upaya untuk tetap menjaga keberlanjutan investasi, termasuk di sektor infrastruktur, di kala pandemi Covid-19.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini yang terpenting adalah konsolidasi secara internal dengan melakukan upaya serta mencari solusi.
Bahlil mengapresiasi berbagai terobosan pendanaan proyek-proyek infrastruktur yang dilakukan Kementerian PUPR, salah satunya melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
Bahlil mengatakan di tengah ketidakpastian ekonomi nasional maupun global, utamanya atas dampak pandemi Covid-19 terhadap stabilitas ekonomi, bidang infrastruktur menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam memobilisasi pendapatan negara untuk menarik investasi.
"Negara maju maupun berkembang pasti menjadikan indikator pembangunan infrastruktur pada tempat yang paling utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Saya percaya dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19 sekarang ini kita perlu tetap bersabar, optimistis, tetap disiplin, dan bekerja sama untuk keluar dari masa sulit ini," ujar Bahlil.
Bahlil juga mengapresiasi langkah Kementerian PUPR menggelar penjajakan minat pasar atau market sounding atas proyek-proyek infrastruktur yang memiliki nilai ekonomi melalui konferensi video atau daring.
Bahlil menanbahkan langkah-langkah dalam menjaga keberlanjutan investasi khususnya di sektor infrastruktur yang masih dapat dilakukan akan terus dilanjutkan. Harapannya, ketika pandemi Covid-19 selesai, pengerjaan proyek investasi tersebut bisa langsung dieksekusi.
"Ketika Covid-19 selesai, kita take off," katanya.
Sebelumnya, dalam paparan realisasi investasi, Bahlil mengungkapkan pihaknya tetap berupaya menjaga keberlanjutan investasi di saat pandemi Covid-19, salah satunya di sektor infrastruktur yang investasinya telah berjalan. Namun, kegiatan yang berlangsung atau pengerjaan proyek investasi tersebut harus tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Berdasarkan data BKPM sektor kontruksi menempati posisi kedua yang berkonstribusi besar dalam investasi PMDN pada triwulan I/2020 dengan nilai Rp14,1 triliun.
Dalam catatan Bisnis, Kementerian PUPR telah menggelar market sounding secara daring sebanyak dua kali selama April 2020.
Pada 17 April 2020, proyek yang ditawarkan adalah proyek SPAM Regional Karian-Serpong senilai Rp2,21 triliun.
Kemudian, pada 30 April terdapat enam proyek yang ditawarkan yaitu Jalan Tol Semanan-Balaraja sepanjang 32,39 kilometer dengan nilai investasi Rp15,53 triliun; Jalan Tol Layang Cikunir-Ulujami sepanjang 21,5 kilometer dengan nilai investasi Rp21,57 triliun; Jalan Tol Sentul Selatan-Karawang Barat sepanjang 61,5 kilometer dengan investasi Rp15,38 triliun; Jalan Tol Akses Patimban sepanjang 37,7 kilometer dengan nilai investasi Rp7,53 triliun; Jalan Tol Semarang Harbour sepanjang 21,03 kilometer dengan nilai investasi Rp12,05 triliun; dan Jembatan Batam-Bintan dengan nilai investasi Rp8,78 triliun.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan upaya untuk tetap menjaga keberlanjutan proyek infrastruktur lewat kegiatan market sounding yang masih terus dilaksanakan ini diharapkan dapat menarik calon investor.
"Kita juga apresiasi BKPM yang berupaya tetap menjaga iklim investasi di tengah kondisi pandemi Covid-19. Semoga dengan pelayanan BKPM akan lebih mudah dan nyaman untuk berinvestasi di jalan tol dan infrastruktur lainnya," jelasnya.