Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intiland (DILD) Tahan Pembelian Lahan Baru

Tahun ini perseroan belum terlalu ekspansif membeli lahan baru mengingat masih dibayangi ketidakpastian ekonomi.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi PT Intiland Development Tbk Archied Noto Pradono (dari kanan) berbincang dengan Direktur Pengembangan Bisnis Permadi Indra Yoga, dan Direktur PT Menara Prambanan Hans Hutoyo Halim, usai penandatanganan naskah kerja sama, Jakarta, Kamis (11/4/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi PT Intiland Development Tbk Archied Noto Pradono (dari kanan) berbincang dengan Direktur Pengembangan Bisnis Permadi Indra Yoga, dan Direktur PT Menara Prambanan Hans Hutoyo Halim, usai penandatanganan naskah kerja sama, Jakarta, Kamis (11/4/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Pengembang properti PT Intiland Development Tbk. tak ingin buru-buru membeli lahan baru sebagai cadangan lahan (landbank) untuk ekspansi ke depan.

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Archied Noto Pradono mengatakan bahwa tahun ini perseroan belum terlalu ekspansif membeli lahan baru mengingat masih dibayangi ketidakpastian ekonomi.

"Belum untuk saat ini. Kondisi masih belum kondusif kami masih fokus di lahan yang ada saja," katanya pada Bisnis.com, Jumat (1/5/2020).

Dalam laporan pada kuartal III/2019, Intiland memiliki cadangan lahan seluas 20,72 juta meter persegi dengan nilai lahan mencapai Rp3,96 triliun.

Luas tanah yang belum dikembangkan itu naik 0,55 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 20,61 juta meter persegi. Nilainya setara dengan Rp3,74 triliun.

Lahan paling luas berada di Maja serta Tangerang dengan masing-masing 10,68 juta meter persegi dan 3,94 juta meter persegi.

Archied juga mengatakan bahwa cadangan lahan dengan total seluas sekitar 2.000 hektare yang dimiliki perusahaan tersebut terdapat juga di DKI Jakarta dan Surabaya.

"Untuk saat ini kita belum putuskan kapan akan membeli lahan baru dan di mana saja," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ilham Budhiman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper