Bisnis.com, JAKARTA — Pagi ini, Kamis, 30 April 2020, pukul 10.00 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menggelar penjajakan minat pasar atau market sounding terhadap enam proyek yang akan digarap melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha.
Keenam proyek kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) tersebut terdiri atas lima proyek jalan tol dan satu proyek jembatan dengan nilai investasi keseluruhan proyek Rp80,54.
Pelaksanaan market sounding kali ini sama seperti pelaksanaan penjajakan minat pasar Sistem Penyediaan Air Minum Karian-Serpong pada bulan ini juga dilakukan secara live streaming melalui saluran Youtube Kementerian PUPR.
Sebanyak 135 peserta diklaim menyaksikan secara langsung acara konferensi video tersebut antara lain Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan kalangan investor, wakil kedutaan besar, perbankan, pemerintahan, kontraktor, dan badan usaha jalan tol.
Namun, kali ini, Menteri Pekerjaan Umum dan Periumahan Rakyat Basuki Hadimulyuono mengkritik persiapan yang dilakukan pembantunya, yakni Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan sebagai penanggung jawab proyek kerja sama.
Padahal, katanya, proyek yang ditawarkan bernilai tinggi secara ekonomi dan finansial.
Apalagi, dalam konferensi tersebut dipaparkan market sounding yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR sebelumnya pada 2019. Hanya saja, status proyek yang ditawarkan ketika itu sampai dengan saat ini bervarias mulai dari masih dalam tahap review, persiapan, dan finalisasi.
“Semuanya masih paperwork … kalau sudah market sounding harusnya siap semua. Nanti kita bahas internal itu!” kata Basuki.
Adapun, keenam proyek KPBU yang ditawarkan dalam penjajakan pasar hari ini adalah:
- Jalan Tol Semanan—Balaraja
- Jalan Tol Layang Cikunir—Ulujami
- Jalan Tol Sentul Selatan—Karawang Barat
- Jalan Tol Akses Patimban
- Jalan Tol Semarang Harbour
- Jembatan Batam—Bintan
Kelima proyek jalan tol yang ditawarkan merupakan proyek prakarsa badan usaha (unsolicited) dan jembatan merupakan prakarsa pemerintah (solicited).