Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realistis, Pengembang Besar Bakal Revisi Target Penjualan

Pemulihan subsektor properti membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan diprediksi pulih pada kuartal akhir tahun.
Sejumlah gedung bertingkat di Jakarta, Senin (16/3/2020). Bisnis/Abdurachman
Sejumlah gedung bertingkat di Jakarta, Senin (16/3/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Pakar properti menilai bahwa pengembang besar yang mendominasi pasar properti dan memiliki aset jumbo berpeluang besar merevisi targetnya pada tahun ini.

Direktur Pusat Studi Properti Indonesia Panangian Simanungkalit mengatakan bahwa merevisi target penjualan merupakan hal realistis yang dapat dilakukan di tengah ketidakpastian ekonomi akibat wabah Covid-19.

Dia mengatakan bahwa capaian pengembang besar pada kuartal I/2020 akan jauh berbeda dibandingkan dengan kuartal kedua tahun ini. Sepanjang kuartal pertama, kinerja pengembang besar masih dikatakan normal sesuai dengan realisasi penjualannya masing-masing.

"Tentu ada saja pengembang yang tidak mencapai target, tetapi sebaliknya ada juga pengembang yang melampaui target pada kuartal pertama seperti Ciputra dan Bumi Serpong Damai. Kedua pengembang ini konsentrasi pada penjualan rumah segmen menengah bawah seharga Rp200 juta hingga Rp300 jutaan," katanya kepada Bisnis, Selasa (28/4/2020).

Sebaliknya, Panangian menyatakan bahwa pengembang yang terkonsentrasi pada subsektor apartemen, perkantoran, hingga hotel hampir dipastikan tidak mencapai target di awal tahun mengingat paling terkena dampak akibat Covid-19. 

Apalagi, seminggu sebelum pertengahan Maret muncul imbauan dari pemerintah untuk menerapkan bekerja dari rumah dan jaga jarak fisik.

Panangian memprediksi jika wabah covid-19 ini terus berlangsung dan belum dapat diatasi dengan cepat, para pengembang besar dinilai bakal merevisi target penjualannya. Apalagi, kinerja kuartal kedua juga diprediksi anjlok bahkan bisa mencapai 90 persen. Namun, semua itu tergantung dari fokus subsektor pengembang dan realisasi di kuartal I/2020.

Menurutnya, kemungkinan anjlok akan dirasakan oleh pengembang besar yang fokus pada penjualan apartemen, ruko, perkantoran, dan apartemen sewa, hotel, serta kawasan industri. Pemulihan subsektor tersebut juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan diprediksi pulih pada kuartal akhir tahun. 

"Jadi, kesimpulannya pengembang pasti melakukan revisi target penjualan antara 50 persen sampai 70 persen dari target tahun sebelumnya. Akan tetapi, hal tersebut bergantung pada subsektor pengembangnya dan realisasi kinerja pada kuartal pertama tahun ini," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper