Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) memperkirakan aliran distribusi barang pada periode Lebaran 2020 bakal lebih lancar seiring dengan larangan mudik yang diumumkan pemerintah.
Ketua Umum ALFI Yukki Hanafi menjelaskan dilihat dari polanya, libur lebaran kali ini juga lebih singkat sehingga aktivitas pasokan bahan kebutuhan pokok ke masyarakat akan lebih diutamakan dibandingkan dengan kebutuhan sekunder.
Dia juga memperkirakan dengan berlakunya PSBB selama Ramadan hingga setelah hari Raya Idulfitri, serta larangan mudik pergeseran mobilitas produk logistik akan terjadi. Aktivitas logistik yang biasanya difokuskan ke daerah tujuan mudik dan pada hari raya saat ini akan difokuskan ke kota-kota tempat berlakunya pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
“Seperti kebiasaan perilaku tahun sebelumnya oleh pelaku usaha bahwa alokasi komoditi dikirim ke daerah tujuan mudik 3-4 bulan sebelum Ramadan dan pada tahun ini dipastikan akan terjadi pergeseran yang besar terhadap desain mobilitas komoditi kebutuhan bulan puasa dan lebaran,” jelasnya, Selasa (21/4/2020).
Tak hanya itu, lanjutnya, pada musim lebaran pada tahun ini akan menjadi tantangan berat bagi pelaku logistik karena sudah menjadi kebiasaan pengemudi operator dan petugas lapangan untuk selalu mudik.
Alhasil, adanya kebijakan tidak mudik pada tahun ini mendorong para pelaku usaha harus memastikan keberlangsungan hidup harian dari para pekerja lapangan logistik selama masa lesu ekonomi.
Baca Juga
Pihaknya menyebut selama masa pandemi aktivitas logistik untuk domestik sudah menunjukkan penurunan tetapi relatif lebih stabil dibandingkan dengan kegiatan ekspor dan impor yang akan mengalami penurunan terutama pada beberapa komoditi manufaktur.