Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah memastikan sejumlah proyek transportasi yang berkaitan dengan lima destinasi pariwisata superprioritas masuk dalam program pembiayaan tahun jamak atau multiyears, pasca penyebaran virus corona yang membuat aktivitas pembangunan terganggu.
Menteri Perhubungan Ad Interim Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pihaknya sudah bersepakat dengan Kementerian Keuangan untuk menjadikan proyek-proyek penopang bisnis pariwisata di lima destinasi superprioritas tetap dilaksanakan.
"Kami bersepakat dengan Ibu Ani [Menteri Keuangan Sri Mulyani] program-program lima pariwisata, itu tidak dipotong tapi masuk multiyears. Supaya industri wisata yang paling cepat bisa rebound [bisnisnya], jangan sampai terlalu terganggu," jelasnya, dalam rapat virtual bersama Komisi V DPR, Selasa (21/4/2020).
Awalnya Kemenhub mendapatkan penambahan anggaran sebesar Rp441,5 miliar pada 2020 untuk membangun infrastruktur transportasi dan pengembangan destinasi wisata prioritas seperti Morotai, Labuan Bajo, Manado, Wakatobi, Borobudur, Tanjung Kelayang, dan Danau Toba.
Tambahan dana ini akan digunakan untuk pengembangan Morotai sebesar Rp18,5 miliar, Wakatobi Rp19,7 miliar, Borobudur Rp4,05 miliar, Tanjung Kelayang Rp5 miliar, Tanjung Lesung Rp5,4 miliar, dan Bromo-Tengger-Semeru Rp5,5 miliar.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan melakukan realokasi anggaran untuk percepatan penanganan Covid-19 sebesar Rp320,7 miliar dari total pagu anggaran pada 2020 sebesar Rp43,1 triliun, hingga 17 April 2020.
Baca Juga
Luhut mengatakan tingkat penyebaran virus Covid-19 di Indonesia dari waktu ke waktu masih cukup meningkat kendati terdapat tren peningkatan pada pasien sembuh dalam tiga hari terakhir.
Dia menuturkan realokasi anggaran terbesar ada pada Ditjen Perhubungan Udara sebesar Rp115 miliar. Angka tersebut disusul oleh Ditjen Perhubungan Laut dan Ditjen Perhubungan Darat dengan masing-masing sebesar Rp48 miliar dan Rp45 miliar.