Bisnis.com, JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal mencatat investasi dari dalam negeri atau penanaman modal dalam negeri (PMDN) meningkat menjadi Rp 112,7 triliun pada kuartal I/2020, dibandingkan dengan Rp 87,2 triliun pada kuartal I/2019.
Sementara itu, investasi penanaman modal asing (PMA) pada kuartal I/2020 turun 9,2 persen dari sebelumnya sebesar Rp107,9 triliun menjadi Rp98,0 triliun.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menuturkan penurunan investasi luar negeri karena dampak Covid-19 pada maret.
"Yang menarik, adalah PMDN-nya meningkat. Kontribusinya mencapai 53 persen dari total investasi," ujar Bahlil, Senin (20/4/2020).
Dia melihat pertumbuhan PMDN ini sebagai sinyal positif pengusaha domestik.
Dari investasi PMDN tersebut, BKPM mencatat investor dalam negeri banyak menyasar investasi di 5 sektor utama, yakni transportasi, gudang dan telekomunikasi (Rp37,6 triliun), konstruksi (Rp14,1 triliun), tanaman pangan, perkebunan dan peternakan (Rp10,3 triliun), perumahan, kawasan industri dan perkantoran (Rp9,1 triliun) dan makanan (Rp7,3 triliun).
Baca Juga
Ke depannya, Bahlil melihat tren kuartal II/2020 akan mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19. Namun, penurunan hanya akan terjadi pada PMA.
"PMA itu akan turun, tapi PMDN belum tentu."
Untuk mempertahankan investasi PMDN, BKPM akan memastikan investasi yang sudah berjalan agar bisa didorong dengan tetap mematuhi aturan di saat pandemi.
"Untuk PMDN kita akan komunikasi, ada investasi sudah jalan, ada yang baru jalan, ada yang baru mau jalan. Pada bidang tertentu seperti tambang, perkebunan, infrastruktur, ini kita minta jalan dengan memperhatikan SOP PSBB," tegas Bahlil.