Bisnis.com, JAKARTA – PT Berdikari (Persero) mendapat penugasan dari pemerintah untuk menyerap ayam siap potong (livebird) milik peternak mandiri sebanyak 500.000 ekor untuk mengatasi harga anjlok akibat pasokan berlebih dan minimnya permintaan.
Harry Warganegara, Direktur Utama PT Berdikari (Persero)--BUMN yang bergerak di sektor peternakan, mengemukakan pembelian ayam dari peternak mandiri akan mengandalkan modal internal perusahaan.
"Kami akan membeli ayam siap potong dari peternak mandiri dengan harga Rp17.500 per kilogram. Saat ini, harga pasaran turun sekitar Rp12.000 sampai Rp13.000 per kilogram," kata Harry dalam Rapat Dengar Pendapat Virtual bersama Komisi VI DPR, Senin (20/4/2020).
Meski menyatakan kesiapan menjalankan tugas ini, Harry mengatakan perlunya pasar penyaluran ayam serapan tersebut. Pasalnya, mitra Berdikari yang menyediakan cold storage untuk penyimpanan karkas mengaku bahwa kapasitas penyimpanan hampir penuh lantaran penjualan yang berkurang.
Pihaknya pun mengusulkan agar ayam karkas yang diserap Berdikari dapat disalurkan ke masyarakat melalui program sembako yang dijalankan oleh Kementerian Sosial untuk 20 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Menurutnya, bantuan sembako dapat lebih dioptimalisasi dengan tambahan pangan protein karena sejauh ini didominasi oleh bahan pangan karbohidrat.
"Jika pemerintah bisa membantu menyerap ayam-ayam ini, harga di peternak bisa stabil kembali," imbuhnya.
Baca Juga
Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) menyatakan telah ada 23 perusahaan swasta yang akan membantu pemerintah menyerap livebird.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita mengemukakan dari 23 perusahaan swasta, 15 perusahaan telah bekomitmen menyerap di Pulau Jawa, dan sisanya sebanyak 8 perusahaan segera menyampaikan komitmen penyerapan.
"Jumlah kesanggupan pembelian livebird sekitar 4 juta ekor kurang lebih. Kita terus berupaya demi menjaga peternak mandiri dan memastikan distribusi ayam aman hingga ke tangan masyarakat," kata Ketut di Jakarta, Senin (20/4/2020).
Ketut mengatakan pihaknya juga bekerja sama dengan Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) dan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) sebagai asosiasi peternak dalam pembelian ayam ras siap potong. Kerja sama itu dilaksanakan sebagai upaya untuk membantu penyerapan ayam ras milik para peternak yang saat ini mengalami penurunan harga.
Harga ayam di tingkat peternak sendiri sempat menyentuh level Rp4.000 sampai Rp5.000 per kilogram, jauh di bawah harga acuan yang berada di angka Rp18.000 sampai Rp19.000 per kilogram. Ketut mengatakan hal ini turut dipacu oleh berkurangnya minat konsumsi warga pad daging ayam akibat pandemi Covid-19.
"Sedangkan panen ayam sedang mengalami kenaikan berlimpah. Itu yang menyebabkan harga ayam turun," ujar dia.
Adapun harga ayam di tingkat konsumen cenderung fluktuatif. Untuk harga di Banten misalnya, Ketut mengatakan harga ayam bisa mencapai Rp33.900 per kg. Sementara di Jawa Barat, harga ayam di tingkat konsumen bisa mencapai Rp30.140 per kg, diJawa Tengah sebesar Rp28.445 per Kg, Yogyakarta Rp28.650 per kg, dan di Jawa Timur 26.510 per kg.