Bisnis.com, JAKARTA - Ciputra Group akan kembali menggenjot penjualan proyek-proyek apartemennya setelah virus corona jenis baru atau Covid-19 mereda secara global, termasuk di Indonesia.
Mewabahnya virus corona di Tanah Air membuat bisnis apartemen Ciputra melesu sehingga angka penjualan pun turut merosot. Lagi pula, kontribusi penjualan apartemen Ciputra ke pendapatan hanya 2 persen selama kuartal I/2020.
Senior Director Ciputra Group Artadinata Djangkar mengatakan bahwa subsektor apartemen dinilai ikut terdampak Covid-19. Bahkan, berdasarkan catatan DPD Realestat Indonesia DKI Jakarta, properti komersial seperti apartemen merosot hingga 80 persen.
"Kalau pada masa pandemi seperti ini pasar apartemen melesu. Apalagi apartemen utamanya di Jabotabek yang sangat terdampak pandemi Covid-19," katanya pada Bisnis, Kamis (16/4/2020).
Artadinata mengaku belum bisa menghitung berapa persen penurunan penjualan apartemen Ciputra mengingat dampak Covid-19 mulai berjalan satu bulan. Untuk itu, dia juga belum bisa memperkirakan seberapa besar kerugian yang akan ditanggung perusahaan.
Dia juga mengaku bahwa penjualan properti lumrahnya memerlukan tatap muka karena merupakan transaksi besar. Pada saat yang bersamaan, saat ini ada kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah seperti Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi dan kemungkinan meluas ke daerah lainnya.
Baca Juga
Untuk itu, pihaknya saat ini akan lebih dulu menggiatkan pemasaran secara virtual dengan tujuan membentuk minat dulu para calon pembeli sehingga pada saat pulih nanti bisa langsung melakukan transaksi.
Hanya saja, Arta belum bisa memprediksi kapan pandemi virus corona ini mereda. Apalagi, pasar apartemen di Jakarta khususnya masih didominasi oleh investor dibandingkan end user. Namun, dia berharap pada kuartal IV/2020 aktivitas pasar sudah berjalan seperti biasa.
"Pasar [investor] ini sensitif terhadap berita-berita dan tren ekonomi. Tapi kalau sentimen positif justru lebih cepat pulihnya juga. Jadi sulit diprediksi bahwa recovernya pun akan lambat," katanya.
Sekretaris Perusahaan sekaligus Direktur Independen Ciputra Development Tulus Santoso menambahkan bahwa pihaknya sampai saat ini belum memutuskan untuk mengoreksi harga jual apartemen.
Ciputra juga tampaknya tak akan terlalu agresif dalam mendorong penjualan di saat kondisi seperti sekarang ini.
"Sementara istirahat dulu sampai Covid usai [untuk kemudian menggenjot kembali penjualan]. Belum ada program apapun selama PSBB ini," ujar dia.
Sebelumnya, Ciputra berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp1,1 triliun dari hasil prapenjualan (marketing sales) sepanjang kuartal I/2020 atau tumbuh 2 persen secara y-o-y.
Adapun sumbangan pendapatan berasal dari beberapa proyek di sejumlah daerah yang dikembangkan perusahaan berkode saham CTRA itu seperti Jakarta, Surabaya, Tangerang, Medan dan Bogor berupa Citra Sentul Raya.
Tulus menjelaskan bahwa kontributor utama penjualan CTRA juga masih ditopang oleh produk-produk rumah tapak, sedangkan produk perkantoran dan apartemen masing-masing hanya menyumbang 4 persen dan 2 persen ke total raihan pendapatan perusahaan.