Bisnis.com, JAKARTA – Pasar properti di Ibu Kota mengalami tekanan berat karena DKI Jakarta menjadi salah satu pusat penyebaran COVID-19 dengan jumlah kasus terbanyak. Salah satu yang terdampak adalah properti apartemen.
Berdasarkan riset Colliers International Indonesia, karena kebijakan pembatasan sosial yang diterapkan, 14.086 unit apartemen diperkirakan tertunda peluncurannya.
Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto menyebutkan seharusnya tahun ini ada 14.086 unit apartemen yang masuk ke pasar. Namun, karena situasi yang sedang terjadi saat ini, Colliers memperkirakan banyak proyek yang tak mampu selesai tepat waktu.
“Kami memperkirakan tingkat serapan akan mengalami penurunan tahun ini. Tapi harapannya jika semua sudah terlewati akan ada rebound di masa mendatang dengan kenaikan sekitar 2-4 persen,” ungkap Ferry melalui laporan tertulis yang dikutip pada Kamis (9/4/2020).
Colliers menyebut tidak melihat akan adanya banyak perbaikan baik dari sisi permintaan dan harga tahun ini. Terlebih lagi, masih adanya rencana tambahan pasok justru akan memberikan tekanan pada harga apartemen hingga 2 persen.
“Tapi, harganya kemungkinan akan naik secara bertahap hingga 5 persen dalam beberapa tahun mendatang,” imbuh Ferry.
Dengan tidak adanya tambahan pasok selama kuartal pertama 2020, Colliers mencatat total unit apartemen di Jakarta masih stagnan sebanyak 211.944 unit.
“Ini juga karena beberapa apartemen yang harusnya launching kuartal I/2020 ini tertunda, termasuk apartemen Vittoria Residence di Jakarta Barat sebanyak 182 unuit, dan Citra Landmark di Jakarta Timur 600 unit,” jelasnya.
Adapun, 14.086 unit yang harusnya masuk tahun ini disebut berasal dari 28 proyek. Sedangkan total unit yang harusnya dijadwalkan masuk ke pasar hingga 2024 mencapai 41.032 unit dari 71 proyek.