Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KRL Jabodetabek Bisa Setop Operasi Sementara, Asal...

Jika memang masih terdapat pegawai yang berasal dari Bogor sebaiknya bisa dikurangi saja frekuensinya sampai minimal.
Suasana Stasiun Kota yang sepi dari penumpang di Jakarta, Jumat (10/4/2020). PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan menyesuaikan operasional kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek sejalan dengan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Sesuai aturan PSBB, maka operasional KRL di pemerintah provinsi DKI Jakarta. Bisnis/Dedi Gunawan
Suasana Stasiun Kota yang sepi dari penumpang di Jakarta, Jumat (10/4/2020). PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan menyesuaikan operasional kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek sejalan dengan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Sesuai aturan PSBB, maka operasional KRL di pemerintah provinsi DKI Jakarta. Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat Kereta Api Indonesia menilai kunci keberhasilan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk wilayah Jabodetabek selama dua pekan adalah pada penutupan sementara kantor dan toko-toko di luar sektor yang dikecualikan.

Ketua Masyarakat Kereta Api Indonesia Hermanto Dwiyatmoko mengatakan jika hal tersebut terlaksana maka jelas tidak akan adanya pergerakan penumpang. Saat ini posisi Pemda Bogor sedang mengusulkan untuk menghentikan operasional KAI.

Namun, lanjutnya, Pemda Jabodetabek juga harus sepakat untuk menghentikan semua kegiatan dengan sejumlah kegiatan masih ada. Misalnya, pegawai pom bensin, toko obat dan makanan. Selain itu, jika memang masih terdapat pegawai yang berasal dari Bogor sebaiknya bisa dikurangi saja frekuensinya sampai minimal.

“Kalau ini yang terjadi, KCI bisa mengurangi frekuensi perjalanan KA dan bahkan menghentikan operasional KA,” jelasnya, Rabu (5/4/2020).

Hermanto mengutarakan hal itu seperti yang terjadi pada KRL di Jakarta pada hari padat PSBB, Senin (13/4/2020). Menurutnya penumpukan penumpang tak terelakkan karena PSBB di Jakarta masih banyak masyarakat yang harus masuk kantor.

Dari sisi operator, kata dia, KCI sebenarnya ingin menerapkan PSBB dengan cara mengurangi jumlah KA dan jumlah penumpang, tetapi memang menjadi agak sulit kalau pergerakan dari lintas Bogor tidak berkurang.

Di sisi lain, imbuhnya, menggunakan bus atau kendaraan angkutan jalan lainnya ketika masuk Jakarta dibatasi dan banyak melalui pemeriksaan sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk sampai tujuan. Idealnya, jumlah kereta api yang dioperasikan mengikuti jumlah penumpang.

“Jadi untuk di DKI kalau pagi tetap mulai jam 04.00 atau 05.00. Agak siang dikurangi frekuensinya dan sore pulang kantor, ditambah lagi frekuensi tapi dibatasi misal jam 21.00. Jadi intinya ada di KCI yang mengatur frekuensinya,” tekannya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro