Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siapa Pemilik Cadangan Batu Bara Terbesar di Dunia?

Pada 2019, Indonesia memproduksi batu bara sebesar 616 juta ton dan mengekspor senilai US$19 miliar.
Salah satu lokasi pertambangan batu bara di Kalimantan Timur./JIBI-Rachmad Subiyanto
Salah satu lokasi pertambangan batu bara di Kalimantan Timur./JIBI-Rachmad Subiyanto

Bisnis.com, JAKARTA — Cadangan batu bara Indonesia disebut akan habis dalam 67 tahun mendatang.

Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri mengatakan cadangan batu bara di Indonesia hanya sebesar 3,5 persen di dunia atau menempati urutan kelima.

Urutan pertama ditempati oleh Amerika Serikat dengan cadangan terbesar mencapai 23,7 persen di dunia, lalu Rusia 15,2 persen, Australia 14 persen, China 13,2 persen, dan India 9,6 persen.

"Cadangan batu bara Indonesia baru 67 tahun lagi habis. Kalau kita lihat AS pemilik cadangan terbesar 365 tahun lagi habis. China yang memang sangat boros mengeruk terus kekayaan alamnya, bahkan belum cukup, China impor ke sejumlah negara," ujarnya melalui konferensi video, Rabu (15/4/2020).

Meski cadangan batu bara Indonesia sedikit hanya 3,5 persen di dunia, ekspor batu bara Indonesia sangatlah besar.

Pada 2019, Indonesia memproduksi batu bara sebesar 616 juta ton dan mengekspor senilai US$19 miliar. Pada 2018, Indonesia menempati urutan kedua ekspor batu bara.

"Cadangan batu bara hanya 3,5 persen dari dunia, ada data kalau Indonesia nomer satu ekspornya di dunia. Ini terjadi pengurasan kekayaan alam yang sangat besar di Indonesia. Share production hampir dua kali lipat dari cadangan," tuturnya.

Dia menuturkan bahwa penggunaan batu bara Indonesia berbeda dengan negara lain karena batu bara untuk kepentingan dalam negeri. "Batu bara kita yang murah dijual, tetapi yang mahal dibeli."

Menurut Faisal, penggunaan batu bara domestik Indonesia sangat flat, berbanding jauh dengan produksi dan ekspor batu bara secara besar-besaran.

"Produksinya naik cepat, konsumsinya relatif flat sehingga selisihnya makin menganga karena orientasinya ekspor, dalam negerinya urusan nomor dua," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Zufrizal
Editor : Zufrizal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper