Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah telah menyiapkan program Kartu Prakerja yang diperuntukkan bagi masyarakat yang terdampak pandemi virus corona (COVID-19).
Hingga Minggu (12/4/2020) pukul 16.00 WIB, atau 21 jam setelah pendaftaran dibuka Sabtu (11/4/2020), data mencatat jumlah yang melakukan registrasi sebanyak 1.432.133, yang sudah melakukan verifikasi surel sebanyak 1.063.028 (73,85 persen), yang sudah melalui verifikasi NIK sebanyak 624.090 (43,65 persen), dan yang sudah mengambil program pelatihan atau join batch sebanyak 77.834 (5,43 persen).
Dalam keterangan tertulis, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan lebih dari 900 pelatihan daring (online) dari beragam jenis dan tingkatan, mulai dari pemula sampai tingkat mahir akan tersedia di delapan platform digital. Setengahnya adalah jenis pelatihan yang praktis, ringan dan dapat menghasilkan pendapatan baru.
Contohnya, Pengenalan Teknologi Informasi untuk Pemula, Akuntansi untuk Pemula, Pelatihan Da’i Muda, Menjadi MC Andal, Manajemen Warung Kopi, Bahasa Inggris Praktis untuk Pelaku Pariwisata, Dasar Keterampilan Housekeeping, dan Belajar Menjadi Telemarketer.
"Pendaftaran pada gelombang pertama akan dibuka sampai dengan Kamis 16 April pukul 16.00. Jika belum berhasil diterima sebagai peserta pada gelombang pertama, pendaftar dapat bergabung di gelombang selanjutnya, tanpa harus melakukan proses pendaftaran lagi," kata Airlangga, Minggu (14/2/2020).
Penerimaan peserta gelombang pertama akan disampaikan pada Jumat (17/4) dan pelatihan dapat digunakan di mitra platform mulai Sabtu (18/4). Pelatihan offline atau tatap muka bisa dilakukan setelah dievaluasi dari aspek keamanan dan pemenuhan standar kesehatan.
"Kami terus berupaya menambah jenis pelatihan, supaya ada kompetisi dan memberikan pilihan yang lebih banyak bagi masyarakat," ujarnya.
Setiap minggunya hingga minggu keempat November 2020, program tersebut akan membuka kuota untuk sekitar 164 ribu peserta. Namun dengan mempertimbangkan antusiasme pendaftar yang sangat tinggi, kuota 164 ribu peserta per minggu akan segera dievaluasi untuk kemungkinan dilakukan peningkatan jumlah kuota per minggu.
"Sampai akhir 2020, direncanakan akan ada lebih dari 30 gelombang pendaftaran. Dengan total anggaran yang disediakan oleh pemerintah untuk tahun ini adalah sebesar Rp20 triliun, jumlah peserta yang ikut akan bisa mencapai 5,6 juta orang," kata Airlangga.