Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perkebunan dan Pabrik Sawit Tetap Beroperasi Meski Ekspor Lesu

Saat ini belum tercetus opsi PHK bagi para pekerja di sektor perkebunan sawit. Harga jual pun masih relatif stabil, meski ekspor lesu.
Petani membawa kelapa sawit hasil panen harian di kawasan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rabu (11/5). Bisnis/Nurul Hidayat
Petani membawa kelapa sawit hasil panen harian di kawasan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rabu (11/5). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku usaha industri minyak sawit menyatakan bahwa kegiatan perkebunan dan pabrik masih berjalan normal meski permintaan dari negara importir cenderung menurun seiring berkembangnya wabah virus Corona (Covid-19). Opsi pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor ini pun disebut belum terjadi.

Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun mengemukakan bahwa kegiatan perkebunan dan pabrik tetap berjalan lantaran sektor ini masuk daftar pengecualian dari larangan operasional selama Covid-19.

"Umumnya, petani sawit memanen TBS [tandan buah segar] dan menjualnya ke pabrik kelapa sawit. Hal itupun berjalan normal sampai saat ini. Apalagi harga TBS juga masih relatif baik, jadi belum saatnya berbicara PHK," kata Derom dalam pesan yang diterima Bisnis, Sabtu (11/4/2020).

Dia menjelaskan bahwa harga TBS di provinsi Riau untuk periode 8 sampai 14 April telah ditetapkan oleh pemerintah daerah dengan nilai Rp1.858 per kilogram untuk TBS kualitas terbaik. Dia tak memungkiri jika harga yang diterima petani bisa berada di bawah patokan tersebut, tapi dia mengatakan kondisi ini lebih baik dibandingkan harga di provinsi lain.

"Petani biasanya menerima di bawah itu. Mungkin sekitar Rp1.700 per kilogram. Di provinsi lain lebih rendah sedikit lagi tetapi secara umum masih lebih baik dari harga pertengahan tahun lalu," lanjutnya.

Lebih lanjut, DMSI pun mendorong semua perkebunan dan industri kelapa sawit termasuk petani-petani melalui APKASINDO untuk mematuhi anjuran pemerintah dalam hal menjaga jarak.

"Kami yakin bahwa jika semua unsur-unsur industri sawit mematuhi praktek menjaga jarak tersebut dan mencuci dan mencuci tangan sebagaimana di anjurkan pemerintah maka perkebunan dan industri kelapa sawit akan terhindar dari penyebaran virus corona sehingga dapat berjalan terus operasinya," kata Derom.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper