Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom: Permintaan Diperkirakan Turun, Inflasi Terjaga Rendah saat Ramadan

Ekonom memproyeksikan inflasi pada periode ramadan 2020 akan tetap rendah sejalan dengan menurunnya permintaan domestik akibat wabah COVID-19.
Pedagang bawang putih beraktifitas di salah satu pasar di Jakarta, Selasa (3/3/2020). Bisnis/Abdurachman
Pedagang bawang putih beraktifitas di salah satu pasar di Jakarta, Selasa (3/3/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom memproyeksikan inflasi pada periode ramadan 2020 akan tetap rendah sejalan dengan menurunnya permintaan domestik akibat wabah COVID-19.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan inflasi yang tetap rendah ikut didorong oleh pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta dan beberapa daerah di Pulau Jawa.

Selain itu, pasokan bahan komoditas pangan juga diperkirakan akan tetap terjaga mengingat selama PSBB, sektor pangan, makanan dan minuman, tetap beroperasi. Pendistribusiam komiditas pangan pun diperkirakan akan tetap berjalan.

"Pemberlakuan PSBB diperkirakan belum mendorong kenaikan inflasi dari sisi penawaran, yang artinya supply barang khususnya bahan komoditas pangan diperkirakan akan tetap terjaga," katanya kepada Bisnis, Kamis (9/4/2020).

Di samping itu, Josua menjelaskan faktor lainnya yang mendorong inflasi tetap rendah, yaitu puncak panen raya pada April ini juga akan menahan kenaikan harga pangan terutama beras.

"Tingkat inflasi hingga minggu kedua bulan April cenderung stabil dan diperkirakan lebih rendah dibandingkan inflasi bulan Ramadhan pada tahun lalu," tuturnya.

Adapun, hingga awal April ini harga bahan pangan yang mulai merangkak naik adalah bawang merah dan cabai rawit. Sementara, penurunan harga masih terjadi pada daging ayam.

Pada konferensi pers Kamis (9/4/2020), Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan biasanya pada periode Ramadan inflasi cenderung meningkat. Namun kali ini, sejalan dengan penerapan aturan PSBB di sejumlah daerah, inflasi diprediksi lebih rendah dari periode Ramadan biasanya.

"Sudah ada imbauan jangan mudik supaya dampak COVID-19 tidak meluas, dampak ke ekonomi juga dimitigasi. Berbagai pertimbangan itu, yang biasanya ramadan naik, tapi [kali ini] lebih rendah dari normalnya karena ada pembatasan sosial," katanya.

BI juga memperkirakan hingga minggu kedua April 2020, harga bahan pokok masih terkendali dan inflasi sekitar 0,2% mtm dan 2,80% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper