Bisnis.com, JAKARTA — PT Tata Metal Lestari, produsen baja lapis alumunium seng dan baja lapis seng mengekspor produknya ke beberapa negara, di antaranya Amerika Serikat, Puerto Rico, dan Kanada.
Stephanus Koeswandi, Vice Presiden PT Tata Metal Lestari, menuturkan bahwa volume ekspor perdana kedua jenis produk tersebut mencapai 300 ton pada tahap awal dan selanjutnya akan ditingkatkan menjadi 2.000 ton–3000 ton per bulan dengan nilai US$1,6 juta–US$2 juta.
Menurutnya, ekspor perdana ini menunjukkan bahwa baja produksi perusahaan bisa bersaing di pasar internasional.
“Ekspor perdana ini merupakan awal dari milestone bagi BJLAS [baja lapis alumunium seng] dan BJLS [baja lapis seng) produksi PT Tata Metal Lestari agar diterima di pasar global,” jelas Stephanus melalui siaran pers, Rabu (8/4/2020).
Dia berharap agar langkah ekspor yang dilakukan perusahaan juga dapat berkontribusi terhadap penerimaan negara di tengah pandemi Covid-19 yang secara perlahan mengganggu roda perekonomian di semua lini.
“Ekspansi PT Tata Metal Lestari ke luar negeri serta penggunaan produk dalam negeri ini diharapkan dapat menurunkan defisit neraca perdagangan Indonesia dan diharapkan akan memberi kontribusi atau pengaruh yang positif terhadap devisa negara, utamanya di tengah menurunnya kondisi ekonomi dalam negeri akibat pandemi Covid-19.”
Baca Juga
Direktur Industri Logam Kementerian Perindustrian Dini Hanggandari mengapresiasi keberhasilan perusahaan tersebut.
Langkah ekspor, katanya, merupakan langkah yang sangat tepat. Pasalnya, saat ini utilisasi baja tengah menurun hingga 50 persen karena pemerintah tengah terfokus dalam penanganan virus corona. Namun, sesuai tupoksi, Kemenperin tetap mengawal industri-industri baja agar tetap berjalan sehingga perekonomian tetap berdenyut.
“Pada dasarnya kalau untuk baja ini kita butuh untuk pemenuhan dalam negeri sendiri. Namun, jika ekspor dilakukan oleh industri yang produknya secara suplai sudah memenuhi kebutuhan dalam negeri, itu [ekspor] sebagai diversifikasi pasar.”