Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi Semen Diproyeksi Kurang Kokoh pada Kuartal II/2020

Ketua Umum ASI Widodo Santoso mengatakan sejumlah pabrik melakukan penghentian operasi dengan alasan perbaikan tahunan.
Truk mengangkut semen/Istimewa
Truk mengangkut semen/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menyatakan produksi pabrik semen masih berjalan normal, tetapi tidak tertutup kemungkinan ada beberapa pabrik yang melakukan penghentian operasi.

Ketua Umum ASI Widodo Santoso mengatakan sejumlah pabrik melakukan penghentian operasi dengan alasan perbaikan tahunan. Kendati demikian, Namun Widodo tidak memungkiri adanya pembatasan sosial berkontribusi pada rendahnya produksi semen nasional.

Pasalnya, pergerakan tenaga kerja maupun barang di industri semen menjadi berkurang. Selain itu, ujarnya, performa industri semen diramalkan akan memburuk pada kuartal II/2020 dengan adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Ramadan, dan libur panjang.

"Sehingga, konsumsi semen bisa turun tajam atau hanya 50 persen dari kondisi normal. Alhasil, utilitas pabrikan bisa berada di bawah level 50  persen," katanya, kepada Bisnis, Rabu (8/4/2020).

Widodo mencatat utilitas pabrikan semen pada kuartal I/2020 telah merosot ke level 60 persen dari akhir tahun lalu sekitar 68,73 persen. Dengan kata lain, produksi pada kuartal I/2020 hanya sekitar 16,3 juta ton dari kapasitas terpasang selama tiga bulan mencapai 27 juta ton.

Oleh karena itu, Widodo berharap agar kegiatan pembangunan infrastruktur tetap berjalan sebagai upaya peningkatan pembangunan ekonomi nasional. Widodo berharap agar wabah Covid-19 dapat segera teratasi sehingga perekonomian nasional dapat puliihi kembali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper