Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saat Ini, Pengembang Bisa Andalkan Pemasaran Digital

Untuk menggantikan pemasaran melalui brosur atau billboard, pengembang bisa memanfaatkan berbagai platform media sosial untuk memasarkan produknya.
reklame jenis LED/istimewa
reklame jenis LED/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Pemasaran produk, terutama properti, pada masa pandemi saat ini bakal menjadi hal yang sulit. Pengembang properti harus pintar-pintar memanfaatkan segala kemampuan yang ada agar produk yang ada tetap bisa terjual.

Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto mengatakan bahwa pada saat seperti ini, pemanfaatan teknologi bisa cukup membantu pengembang untuk tetap bisa menjual produknya dan mengantongi transaksi.

Ferry menuturkan bahwa untuk menggantikan pemasaran melalui brosur atau billboard, pengembang bisa memanfaatkan berbagai platform media sosial untuk memasarkan produknya.

“Pengembang atau pemilik properti juga bisa bekerja sama dengan platform seperti e-commerce untuk sewa-menyewa supaya tetap ada pemasukan,” kata dia melalui telekonferensi video, Rabu (8/4/2020).

Selain untuk pemasaran, penggunaan teknologi juga bisa diterapkan untuk menggantikan proses kunjungan ke proyek, seperti melalui teknologi virtual reality atau menggunakan kamera 360 derajat pada tiap-tiap proyek yang dipasarkan.

Hal ini juga berlaku bagi properti ritel, agar para penyewa bisa tetap membayar sewa apabila operasional tetap berjalan, khususnya bagi penyewa pasar swalayan.

“Ritel masih ada kesempatan karena masih bisa menjual barang lewat e-commerce, atau lewat online,” sambung Ferry.

Namun, seluruh upaya tersebut pun perlu dibarengi dengan pemberian kemudahan cara bayar atau diskon harga sewa. Langkah ini bisa menjadi win-win solution baik bagi pemilik mal maupun penyewa.

Riset Colliers mencatat bahwa pada kuartal pertama 2020 sudah mulai ada penurunan harga penawaran sewa properti ritel. Harga tersebut merupakan batas bawah dan bisa mengalami penurunan lebih dalam apabila penyewa melakukan negosiasi lebih lanjut.

Harga sewa ritel di Jakarta pada kuartal pertama 2020 berada di kisaran Rp580.000 per meter persegi per bulan. Harga ini turun tipis jika dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu di kisaran Rp600.000 per meter persegi per bulan.

Adapun, untuk di wilayah Bodetabek harga sewa properti ritel diprediksikan stagnan hingga akhir 2020 di kisaran Rp380.000–Rp400.000 per meter persegi per bulan.

“Tahun 2020, tenant akan lebih konsefvatif untuk buka cabang. Ini akan membuat mal baru sulit dapat tenant ke depannya, apalagi kalau kondisi ini [wabah covid-19] terus berjalan. Sekarang saja sejumlah pemilik mal juga sudah mulai mendapat surat permohonan untuk menunda bayar sewa,” ujar Ferry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Zufrizal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper